Anak anda kurang membaca Al-Quran?
> Anak anda belum menguasai Al-Quran?
> Anak anda jemu & bosan bila disuruh membaca Al-Quran?
Pastinya keadaan ini merisaukan anda...
Soalan di atas sering kali membelenggui kita. Pening kita dengan karenah anak-anak.
Seperti yang kita ketahui, Al-Quran merupakan sumber panduan dan pegangan hidup kita seharian. Namun, anak-anak kita pada hari ini seolah-olah mahu menjauhkan diri dengan Al-Quran.
Ianya sangat berbahaya!!!
Tidakkah anda impikan seorang anak yang bukan sahaja pandai membaca Al-Quran malahan memahami, menghayati, dan mengamalkan tuntutan Al-Quran?
HARI INI SAYA INGIN MEMPERKENALKAN KEPADA ANDA SESUATU YANG INSYAALLAH MAMPU MENDEKATKAN HATI ANAK ANDA DENGAN AL-QURAN....
IANYA DIBERI NAMA
MY FIRST AL-QU’RAN
Spesifikasi :
Berat 1.5 kg
Ukuran 24cm x 16,5cm
Kertas Khusus Al qur’an
1258 Halaman (2 Jilid Ayat Al-Qur’an dan 2 jilid Terjemahan)
Full Colour
Datang dengan 2 set (JUZ 1-15)(JUZ 16-30)
1 Beg Tangan untuk mebawa Al-Qur’an
APAKAH KELEBIHAN MY FIRST AL-QUR’AN?
1.KHAT AL-QURAN TAJWID
Tulisan khat arab yang rapi dan besar. Mempunyai garis di antara dua baris yang memudahkan pembacaan. Dilengkapi dengan pewarnaan tajwid dengan warna sederhana yang memudahkan anak-anak membaca Al-Qur’an secara tartil. Halaman berwarna memberikan pengalaman tersendiri untuk keselesaan anak-anak kita dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.
2. KAMUS TIGA BAHASA
Kamus sederhana tiga bahasa iaitu Bahasa Arab, Bahasa Melayu dan Bahasa Inggeris. Menampilkan kosa kata atau aktiviti-aktiviti seharian yang diterjemahkan secara ringkas, dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar yang membantu mempercepat pemahaman anak-anak.
3. JEJAK RASUL DAN PETA
Mengenai perjalanan Rasulullah S.A.W sehingga wafatnya Baginda. Diawali dengan kisah para nabi dan rasul yang ditulis secara ringkas dan padat serta boleh difahami. Disampaikan dalam bahasa yang ringkas dan mudah difahami oleh anak-anak kita. Di sebelah kanan ialah peta yang menjelaskan mengenai jejak rasul dengan menggunakan lakaran peta yang digambarkan secara sederhana dengan tambahan ikon-ikon yang menarik.
4.SEKARANG AKU TAHU
Bahagian ‘Sekarang Aku Tahu’ menerangkan ilmu keislaman tentang hal-hal yang menarik. Ianya diambil dari salah satu ayat yang ada pada lembaran yang berkaitan. Dipaparkan dalam gaya bahasa anak-anak kita serta dijelaskan dengan gambar-gambar yang menarik sehingga ianya mudah difahami.
5. DOA
Bahagian ‘Doa’ terdiri daripada doa-doa yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan doa-doa dari hadis-hadis Rasulullah. Dipaparkan dengan tulisan arab yang dilengkapi dengan terjemahannya. Ianya dijelaskan pula dengan gambar yang memberi kemudahan untuk mempelajari, menghafal, memahami dan mengamalkannya.
6. TOKOH-TOKOH ISLAM
Bahagian ‘Tokoh-tokoh Islam’, berisikan sejarah, karya, nasab, aktiviti yang mudah difahami. Dilengkapi dengan ilustrasi yang memudahkan anak-anak untuk menerima pelajaran dan pengetahuan keilmuan tokoh-tokoh muslim pilihan sejak zaman Rasulullah sampai ke tokoh Islam moden.
7. TEMPAT BERSEJARAH
Mengintisarikan tempat-tempat bersejarah Islam di dunia sebagai pengetahuan bagi anak-anak kita dengan penuturan gaya bahasa yang ringan dan dilengkapi dengan gambar untuk mereka lebih mengenali tempat-tempat bersejarah Islam.
UNTUK PENGETAHUAN ANDA SEMUA, SAYA MENYERTAKAN DUA FREE GIFT SEANDAINYA ANDA INGIN MEMILIKINYA HARI INI!!!
1. BEKAS PENSIL AL-QUR’AN FOR KIDS
2. PENUNJUK AL-QUR’AN
SEBENTAR !!!!!!!
JIKALAU ANDA MEMBELINYA SEKARANG SAYA AKAN MENAMBAH DUA LAGI FREEGIFT IAITU :
1. IQRA’ DIGITAL
KHAS UNTUK ANDA . SAMBIL BERMAIN KOMPUTER MEREKA BOLEH MEMBACA IQRA’
2. AL-QURAN DIGITAL FLASH
KHAS UNTUK ANDA DAN SESUSAI DIGUNAKAN DI PEJABAT PADA BULAN PUASA NANTI. INSYAALLAH
JADI SEMUANYA 4 FREEGIFT DARI SAYA, UNTUK ANDA SEMUA!! BERBALOI KAN?
CLICK PADA LINK DIBAWAH UNTUK MENDAPATKANNYA
http://www.alqurankids.com/index.php?ref=fahmie
STOK TERHAD
Monday, December 19, 2011
Saturday, November 19, 2011
Q & A Majalah Terbaru Galeri Ilmu
Q&A adalah sebuah majalah untuk rujukan kehidupan dan penerokaan ilmu dalam bentuk soal & jawab berlandaskan Al-Quran & As-Sunnah. Produk terbaru Galeri Ilmu Sdn Bhd. Rungkaikan persoalan, perbetulkan amalan... agar luruslah jalan menuju Tuhan. Pengisian mantap daripada barisan penulis berwibawa.
Website
http://www.galeriilmu.com.my
RM10 (POSTAGE RM 6) -POS EXPRESS
Berminat untuk mendapatkannya sila call
0196515135 fahmie
AGEN DIPERLUKAN KOMISYEN LUMAYAN
Website
http://www.galeriilmu.com.my
RM10 (POSTAGE RM 6) -POS EXPRESS
Berminat untuk mendapatkannya sila call
0196515135 fahmie
AGEN DIPERLUKAN KOMISYEN LUMAYAN
Tuesday, November 8, 2011
HAK MIRANDA
Apa Itu Hak Miranda?
Wednesday, July 1, 2009 7:54:15 AM
Penjelasan Tentang Hak Miranda!
Terpanggil mencari maksud Hak Miranda bila dengar Lagu Jamal dengan Malik "maafkan Kamu"
Kalau anda sering menonton film Amerika yang menyangkut penjahat dan polisi, pasti anda pernah mendengar kata-kata yang diucapkan polisi ketika menangkap seorang tersangka yang berupa:
"You have the right to remain silent. Anything you say can be used against you in a court of law". Jika diterjemahkan kira-kira akan memiliki arti, "Anda punya hak untuk berdiam diri, dan apapun yang anda katakan bisa dipakai sebagai bukti di muka pengadilan untuk memberatkan kasus anda".
Kalimat diatas adalah bagian dari apa yang dikenal dalam hukum Amerika sebagai "Miranda Rights" atau Hak-Hak Miranda, yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dalam sebuah keputusannya pada tahun 1966. Pada hakekatnya, hak-hak Miranda adalah jaminan bahwa tersangka tidak boleh dipaksa membuat pernyataan di luar pengadilan, yang akan merugikan dirinya sendiri. Namun sekarang telah banyak kelompok kepolisian, para penyelidik kejahatan dan perkumpulan jaksa penuntut umum meminta kepada Mahkamah Agung supaya mencabut atau membatalkan Hak-Hak Miranda itu, dengan alasan bahwa hak tersebut hanya merugikan masyarakat banyak, khususnya para korban kejahatan.
Paul Cassel adalah seorang pengacara dan Guru Besar ilmu hukum di Universitas Utah. Dia adalah pendorong utama untuk dihapuskannya kewajiban polisi memberi tahu tersangka akan hak tersebut. Cassel mengutip sebuah kasus dimana seorang terdakwa dibebaskan dari tuduhan pembunuhan, karena polisi tidak membacakan Hak-Hak Miranda, sebelum dia memberikan pengakuan.
Menurut para pendukung peraturan itu, peringatan untuk tidak membuat pernyataan atau pengakuan yang akan merugikan diri sendiri itu, sangat penting untuk menjamin integritas polisi yang melakukan pemeriksaan awal. Tanpa Hak Miranda, menurut American Civil Liberties Union, sebuah kelompok pembela hak asasi yang kuat, dikhawatirkan akan terjadi kasus-kasus pemaksaan ataupun penyiksaan yang dilakukan oleh polisi yang sedang berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari tersangka.
Kongres Amerika dalam tahun 1968 sebetulnya telah mengeluarkan sebuah keputusan yang pada dasarnya membatalkan hak-hak Miranda, dengan mengatakan bahwa pengadilan akan mempertimbangkan pengakuan seorang terdakwa yang di berikan kepada polisi, asal saja pengakuan itu dilakukan secara sukarela, yang berari tanpa paksaan.
Menurut Departemen Kehakiman, hak-hak Miranda itu dibuat berdasarkan Amandemen ke-5 Undang-undang Dasar Amerika yang menjamin hak tersangka untuk tidak memberikan kesaksian atau pernyataan yang merugikan diri sendiri. Karena adanya keraguan akan keabsahan keputusan Kongres tahun 1968 itulah, maka tujuh pemerintahan Amerika yang telah berkuasa sejak itu tidak pernah berusaha untuk memberlakukannya. Harian Washington Post mengutip pernyataan Charles A. Moose, seorang kepala Polisi di Montgomery dekat Washington, mengatakan, polisi telah terbiasa dengan pelaksanaan hak-hak Miranda itu selama lebih dari satu generasi, walaupun banyak perkumpulan polisi yang kebertan atas penggunaan Miranda Rights tersebut.
Istilah "Miranda Rights" diambil dari nama Ernesto Miranda, seorang laki-laki berumur 23 tahun yang ditangkap polisi di Phoenix atas tuduhan memperkosa seorang perempuan dalam tahun 1963. Ketika diperiksa polisi, Ernesto Miranda mula-mula mengatakan tidak bersalah, tapi kemudian memberikan pengakuan tertulis bahwa dialah pelakunya. Waktu itu polisi tidak memberi tahu Miranda bahwa dia punya hak untuk tidak membuat pernyataan yang akan memberatkan dirinya, dan bahwa dia punya hak untuk didampingi seorang pengacara. Setelah pengadilan menjatuhkan hukuman, Ernesto Miranda naik banding dengan mengatakan hak-haknya yang dijamin oleh Undang-undang Dasar telah dilanggar, sehingga Mahkamah Agung memutuskan pada tahun 1966, semua tersangka yang ditangkap polisi harus diberi tahu tentang hak-hak yang dimilikinya, dan sejak itulah muncul istilah Miranda Rights .
dikutip dari situs http://www.voa.gov dan disiarkan di VOA pada tanggal 9 April 2000.
Wednesday, July 1, 2009 7:54:15 AM
Penjelasan Tentang Hak Miranda!
Terpanggil mencari maksud Hak Miranda bila dengar Lagu Jamal dengan Malik "maafkan Kamu"
Kalau anda sering menonton film Amerika yang menyangkut penjahat dan polisi, pasti anda pernah mendengar kata-kata yang diucapkan polisi ketika menangkap seorang tersangka yang berupa:
"You have the right to remain silent. Anything you say can be used against you in a court of law". Jika diterjemahkan kira-kira akan memiliki arti, "Anda punya hak untuk berdiam diri, dan apapun yang anda katakan bisa dipakai sebagai bukti di muka pengadilan untuk memberatkan kasus anda".
Kalimat diatas adalah bagian dari apa yang dikenal dalam hukum Amerika sebagai "Miranda Rights" atau Hak-Hak Miranda, yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dalam sebuah keputusannya pada tahun 1966. Pada hakekatnya, hak-hak Miranda adalah jaminan bahwa tersangka tidak boleh dipaksa membuat pernyataan di luar pengadilan, yang akan merugikan dirinya sendiri. Namun sekarang telah banyak kelompok kepolisian, para penyelidik kejahatan dan perkumpulan jaksa penuntut umum meminta kepada Mahkamah Agung supaya mencabut atau membatalkan Hak-Hak Miranda itu, dengan alasan bahwa hak tersebut hanya merugikan masyarakat banyak, khususnya para korban kejahatan.
Paul Cassel adalah seorang pengacara dan Guru Besar ilmu hukum di Universitas Utah. Dia adalah pendorong utama untuk dihapuskannya kewajiban polisi memberi tahu tersangka akan hak tersebut. Cassel mengutip sebuah kasus dimana seorang terdakwa dibebaskan dari tuduhan pembunuhan, karena polisi tidak membacakan Hak-Hak Miranda, sebelum dia memberikan pengakuan.
Menurut para pendukung peraturan itu, peringatan untuk tidak membuat pernyataan atau pengakuan yang akan merugikan diri sendiri itu, sangat penting untuk menjamin integritas polisi yang melakukan pemeriksaan awal. Tanpa Hak Miranda, menurut American Civil Liberties Union, sebuah kelompok pembela hak asasi yang kuat, dikhawatirkan akan terjadi kasus-kasus pemaksaan ataupun penyiksaan yang dilakukan oleh polisi yang sedang berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari tersangka.
Kongres Amerika dalam tahun 1968 sebetulnya telah mengeluarkan sebuah keputusan yang pada dasarnya membatalkan hak-hak Miranda, dengan mengatakan bahwa pengadilan akan mempertimbangkan pengakuan seorang terdakwa yang di berikan kepada polisi, asal saja pengakuan itu dilakukan secara sukarela, yang berari tanpa paksaan.
Menurut Departemen Kehakiman, hak-hak Miranda itu dibuat berdasarkan Amandemen ke-5 Undang-undang Dasar Amerika yang menjamin hak tersangka untuk tidak memberikan kesaksian atau pernyataan yang merugikan diri sendiri. Karena adanya keraguan akan keabsahan keputusan Kongres tahun 1968 itulah, maka tujuh pemerintahan Amerika yang telah berkuasa sejak itu tidak pernah berusaha untuk memberlakukannya. Harian Washington Post mengutip pernyataan Charles A. Moose, seorang kepala Polisi di Montgomery dekat Washington, mengatakan, polisi telah terbiasa dengan pelaksanaan hak-hak Miranda itu selama lebih dari satu generasi, walaupun banyak perkumpulan polisi yang kebertan atas penggunaan Miranda Rights tersebut.
Istilah "Miranda Rights" diambil dari nama Ernesto Miranda, seorang laki-laki berumur 23 tahun yang ditangkap polisi di Phoenix atas tuduhan memperkosa seorang perempuan dalam tahun 1963. Ketika diperiksa polisi, Ernesto Miranda mula-mula mengatakan tidak bersalah, tapi kemudian memberikan pengakuan tertulis bahwa dialah pelakunya. Waktu itu polisi tidak memberi tahu Miranda bahwa dia punya hak untuk tidak membuat pernyataan yang akan memberatkan dirinya, dan bahwa dia punya hak untuk didampingi seorang pengacara. Setelah pengadilan menjatuhkan hukuman, Ernesto Miranda naik banding dengan mengatakan hak-haknya yang dijamin oleh Undang-undang Dasar telah dilanggar, sehingga Mahkamah Agung memutuskan pada tahun 1966, semua tersangka yang ditangkap polisi harus diberi tahu tentang hak-hak yang dimilikinya, dan sejak itulah muncul istilah Miranda Rights .
dikutip dari situs http://www.voa.gov dan disiarkan di VOA pada tanggal 9 April 2000.
Thursday, October 27, 2011
Ibadah Aqiqah
PENGERTIAN ‘AQIQAH
‘Aqiqah ialah sembelihan binatang an‘am yang dilakukan kerana menyambut kanak-kanak yang baru dilahirkan sebagai tanda kesyukuran kepada Allah subhanahu wata‘ala.
HUKUM MELAKUKAN ‘AQIQAH
Hukum melakukan ‘aqiqah ialah sunnah mu’akkadah bagi orang yang menanggung sara hidup kanak-kanak tersebut. Jika anak itu lelaki disunatkan menyembelih dua ekor kambing, manakala jika anak itu perempuan disunatkan menyembelih seekor kambing. Binatang seperti lembu, kerbau atau unta boleh dibahagikan kepada tujuh bahagian.
WAKTU PELAKSANAAN ‘AQIQAH
Waktu melakukan ‘aqiqah adalah dari hari kelahiran kanak-kanak itu sehinggalah ia baligh. Masa yang paling afdhal untuk melakukan ‘aqiqah adalah pada hari ketujuh kelahiran kanak-kanak tersebut.
Sabda Rasullullah sallallahu ‘alayhi wasallam:
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ , وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى .
Maksudnya:
"Setiap bayi itu tergadai dengan ‘aqiqahnya. Disembelih untuknya pada hari ketujuh dan dicukur kepalanya dan diberi nama."
(Riwayat Abu Daud)
SYARAT ‘AQIQAH
Berniat ‘aqiqah ketika menyembelih.
Hendaklah binatang tersebut tidak ada cacat yang boleh mengurangkan dagingnya serta sampai umur.
PERKARA SUNAT SEMASA ‘AQIQAH
Berdoa semasa hendak menyembelih:
بِسْمِ اللهِ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَإِلَيْكَ عَقِيْقَةٌ ... (sebut nama anak)
Maksudnya:
"Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, binatang ini daripada-Mu dan kembali kepada-Mu, ini ‘aqiqah…".
Menyembelih ketika matahari sedang naik.
Daging ‘aqiqah dimasak terlebih dahulu sebelum disedekahkan.
Tidak mematah-matahkan tulang-tulang daripada binatang ‘aqiqah, hanya mencerai-ceraikan sendi-sendinya.
Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.
Memasak daging ‘aqiqah dengan cara gulai manis untuk dihidangkan kepada tetamu.
PERKARA YANG PERLU DILAKUKAN KETIKA MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK
Mengazankan di telinga sebelah kanan anak yang baru lahir.
Membaca iqamah di telinga sebelah kirinya.
Membaca doa di kedua-dua belah telinganya, contohnya membaca surah Al-Ikhlas.
Menyapu lelangit kanak-kanak tersebut dengan benda-benda yang manis seperti buah tamar atau pisang.
Menamakan kanak-kanak tersebut dengan nama-nama yang baik pada hari ketujuh kelahirannya.
Mengadakan jamuan dan doa kesyukuran sempena kelahirannya.
Mencukur rambut kanak-kanak tersebut selepas menyembelih ‘aqiqah untuknya.
Memberi sedekah emas atau perak seberat rambut kanak-kanak yang dicukur itu atau wang yang sama nilai dengan emas atau perak tersebut.
Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.
HIKMAH ‘AQIQAH
‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah, antaranya:
Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana telah mengurniakan anak.
Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah.
Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara-perkara kebaikan.
Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan anak.
Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat yang menepati sunnah Rasulullah.
Perbezaan antara ‘aqiqah dan qurban.
Terdapat beberapa perbezaan antara ‘aqiqah dengan qurban:
‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu selepas sembahyang dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha hingga 13 Zulhijjah.
Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada fakir miskin.
‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il.
Daging qurban sunat disedekahkan secara mentah, sedangkan daging ‘aqiqah sunat disedekahkan setelah dimasak.
‘Aqiqah ialah sembelihan binatang an‘am yang dilakukan kerana menyambut kanak-kanak yang baru dilahirkan sebagai tanda kesyukuran kepada Allah subhanahu wata‘ala.
HUKUM MELAKUKAN ‘AQIQAH
Hukum melakukan ‘aqiqah ialah sunnah mu’akkadah bagi orang yang menanggung sara hidup kanak-kanak tersebut. Jika anak itu lelaki disunatkan menyembelih dua ekor kambing, manakala jika anak itu perempuan disunatkan menyembelih seekor kambing. Binatang seperti lembu, kerbau atau unta boleh dibahagikan kepada tujuh bahagian.
WAKTU PELAKSANAAN ‘AQIQAH
Waktu melakukan ‘aqiqah adalah dari hari kelahiran kanak-kanak itu sehinggalah ia baligh. Masa yang paling afdhal untuk melakukan ‘aqiqah adalah pada hari ketujuh kelahiran kanak-kanak tersebut.
Sabda Rasullullah sallallahu ‘alayhi wasallam:
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ , وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى .
Maksudnya:
"Setiap bayi itu tergadai dengan ‘aqiqahnya. Disembelih untuknya pada hari ketujuh dan dicukur kepalanya dan diberi nama."
(Riwayat Abu Daud)
SYARAT ‘AQIQAH
Berniat ‘aqiqah ketika menyembelih.
Hendaklah binatang tersebut tidak ada cacat yang boleh mengurangkan dagingnya serta sampai umur.
PERKARA SUNAT SEMASA ‘AQIQAH
Berdoa semasa hendak menyembelih:
بِسْمِ اللهِ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَإِلَيْكَ عَقِيْقَةٌ ... (sebut nama anak)
Maksudnya:
"Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, binatang ini daripada-Mu dan kembali kepada-Mu, ini ‘aqiqah…".
Menyembelih ketika matahari sedang naik.
Daging ‘aqiqah dimasak terlebih dahulu sebelum disedekahkan.
Tidak mematah-matahkan tulang-tulang daripada binatang ‘aqiqah, hanya mencerai-ceraikan sendi-sendinya.
Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.
Memasak daging ‘aqiqah dengan cara gulai manis untuk dihidangkan kepada tetamu.
PERKARA YANG PERLU DILAKUKAN KETIKA MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK
Mengazankan di telinga sebelah kanan anak yang baru lahir.
Membaca iqamah di telinga sebelah kirinya.
Membaca doa di kedua-dua belah telinganya, contohnya membaca surah Al-Ikhlas.
Menyapu lelangit kanak-kanak tersebut dengan benda-benda yang manis seperti buah tamar atau pisang.
Menamakan kanak-kanak tersebut dengan nama-nama yang baik pada hari ketujuh kelahirannya.
Mengadakan jamuan dan doa kesyukuran sempena kelahirannya.
Mencukur rambut kanak-kanak tersebut selepas menyembelih ‘aqiqah untuknya.
Memberi sedekah emas atau perak seberat rambut kanak-kanak yang dicukur itu atau wang yang sama nilai dengan emas atau perak tersebut.
Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.
HIKMAH ‘AQIQAH
‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah, antaranya:
Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana telah mengurniakan anak.
Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah.
Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara-perkara kebaikan.
Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan anak.
Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat yang menepati sunnah Rasulullah.
Perbezaan antara ‘aqiqah dan qurban.
Terdapat beberapa perbezaan antara ‘aqiqah dengan qurban:
‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu selepas sembahyang dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha hingga 13 Zulhijjah.
Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada fakir miskin.
‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il.
Daging qurban sunat disedekahkan secara mentah, sedangkan daging ‘aqiqah sunat disedekahkan setelah dimasak.
Ibadah Qurban
Pengertian Qurban
Dari segi bahasa, qurban bermaksud sesuatu yang dikorbankan kerana Allah subhanahu wata‘ala.
Dari sudut syara‘, qurban bermaksud menyembelih binatang yang tertentu pada masa-masa yang tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata‘ala.
PENSYARI‘ATAN DAN HIKMAHNYA
Qurban telah disyari‘atkan pada tahun kedua hijrah sama seperti ibadah zakat dan sembahyang Hari Raya.
Firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ }
Maksudnya:
“Maka kerjakanlah sembahyang kerana Tuhanmu dan sembelihlah qurban (sebagai tanda syukur)”
(Surah Al-Kauthar 108:2)
Hikmah disyari‘atkan qurban ialah sebagai tanda bersyukur kepada Allah subhanahu wata‘ala di atas segala nikmatNya yang berbagai dan juga di atas kekalnya manusia dari tahun ke tahun.
Ia juga bertujuan menjadi kifarah bagi pelakunya, sama ada disebabkan kesilapan-kesilapan yang telah dilakukan ataupun dengan sebab kecuaiannya dalam menunaikan kewajipan di samping memberikan kelegaan kepada keluarga orang yang berqurban dan juga mereka yang lain.
Qurban tidak memadai dengan menghulurkan nilai harganya, berbeza dengan ibadah zakat fitrah yang bermaksud memenuhi keperluan golongan fakir, Imam Ahmad dikatakan menyebut amalan menyembelih qurban adalah lebih afdhal daripada bersedekah dengan nilai harganya.
HUKUM MELAKUKAN QURBAN
Hukum melakukan qurban ialah sunnah mu’akkadah bagi sesiapa yang mampu melakukannya.
Sabda Nabi Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam yang bermaksud:
“Aku diperintahkan agar menyembelih qurban dan ia sunat bagi kamu”
(Riwayat Tirmizi)
PEMBAHAGIAN IBADAH QURBAN
Terdapat dua jenis qurban iaitu qurban wajib dan qurban sunat.
Qurban Wajib
Qurban Nazar.
Contohnya apabila seseorang menyebut, “Kerana Allah wajib ke atasku berqurban seekor kambing atau seekor unta ini” ataupun dengan menyebut, “Aku jadikan kambing ini sebagai qurban”
Sama sahaja hukumnya dalam hal sama ada yang menyebutnya itu seorang yang kaya ataupun seorang fakir.
Binatang yang dibelikan untuk tujuan qurban oleh seorang fakir. Apabila seorang fakir membeli seekor kambing dengan niat untuk diqurbankan, maka ia menjadi wajib. Ini kerana membeli dengan tujuan berqurban oleh seseorang yang tidak wajib melakukannya dikira wajib kerana perbuatan ini dikira sebagai satu nazar.
Qurban Sunat
Qurban sunat ialah qurban yang dilakukan oleh seseorang yang berkemampuan melakukannya sama ada miskin ataupun yang bermusafir, yang tidak berniat nazar atau membeli dengan tujuan qurban.
SYARAT-SYARAT QURBAN
Syarat qurban dapat dibahagikan kepada 3 bahagian iaitu:
Syarat Wajib/Sunat Qurban.
Syarat Sah Qurban.
Syarat Mereka Yang Dituntut Berqurban.
Syarat Wajib/Sunat Qurban
1. Untuk dijadikan ibadah qurban wajib ataupun sunat adalah disyaratkan dia mampu melaksanakannya.
2. Orang yang dianggap mampu ialah mereka yang mempunyai harga untuk binatang qurban yang lebih daripada keperluannya dan keperluan mereka yang di bawah tanggungannya untuk hari raya dan hari–hari tasyrik kerana inilah tempoh masa bagi melakukan qurban tersebut.
3. Kedudukannya sama seperti dalam masalah zakat fitrah, mereka mensyaratkan ia hendaklah merupakan yang lebih daripada keperluan seseorang juga keperluan mereka yang di bawah tanggungannya pada hari raya puasa dan juga malamnya sahaja.
Syarat Sah Qurban
Hendaklah binatang yang diqurbankan itu tidak mempunyai sebarang kecacatan yang menyebabkan kekurangan kuantiti dagingnya ataupun menyebabkan kemudharatan terhadap kesihatan. Contohnya cacat yang teruk pada salah satu matanya, berpenyakit yang teruk, tempang atau kurus yang melampau.
Hendaklah qurban itu dalam masa yang tertentu iaitu selepas sembahyang Hari Raya Haji pada 10 Zulhijjah hingga sebelum terbenam matahari pada akhir Hari Tasyrik iaitu pada 13 Zulhijjah.
Hendaklah disembelih oleh orang Islam.
Orang yang berkongsi mengorbankan unta atau lembu tidak lebih dari tujuh orang di mana masing–masing menyumbang 1/7 bahagian.
Syarat Mereka Yang Dituntut Berqurban
Islam.
Merdeka.
Aqil Baligh.
Bermukim atau Musafir.
Berkemampuan.
WAKTU PELAKSANAAN IBADAH QURBAN
Waktu bagi menyembelih qurban bermula setelah selesai sembahyang Hari Raya dan bacaan khutbahnya iaitu setelah naik matahari sekadar segalah. Masanya berterusan siang dan malam sehingga Hari Tasyrik yang akhir iaitu sebelum terbenam matahari pada hari tersebut. Ini berdasarkan hadis Nabi yang diriwayat oleh Al-Barra’ bin ‘Azib :
“Perkara pertama yang kita mulakan pada hari ini ialah bersembahyang, kemudian kita balik dan melakukan penyembelihan qurban. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia telah menepati sunnah kami. Sesiapa yang menyembelih sebelum itu, maka ia merupakan daging yang disediakan untuk ahli keluarganya. Ia tidak dikira sebagai ibadah khas (qurban) ini sedikit pun.”
BINATANG QURBAN
Perbincangan tentang binatang qurban ini meliputi empat perkara :
Jenis binatang yang diqurban.
Umur binatang qurban.
Kadar binatang yang disembelih.
Sifat–sifat binatang qurban.
1. Jenis Binatang Yang Diqurban
Para ulama’ sependapat bahawa ibadah qurban tidak sah kecuali dengan menggunakan binatang an‘am, iaitu binatang jinak yang berkaki empat seperti unta, lembu dan kerbau, kambing biri–biri dan semua yang termasuk dalam jenisnya, sama ada jantan atau betina. Oleh itu, tidak sah berqurban dengan menggunakan binatang yang lain daripada binatang an‘am ini seperti kerbau liar dan kijang.
Firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ اْلأَنْعَمِ }
Maksudnya:
“Dan bagi tiap-tiap satu umat, Kami syari‘atkan ibadah menyembelih qurban (atau lain-lainnya) supaya mereka menyebut nama Allah sebagai bersyukur akan pengurniaanNya kepada mereka: binatang-binatang ternak yang disembelih itu.”
(Surah Al-Hajj 22:34)
Tidak terdapat sebarang dalil sama ada yang dinaqalkan daripada Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam atau sahabat yang menunjukkan mereka berqurban dengan binatang selain daripada binatang-binatang ternakan (an‘am) ini. Oleh kerana qurban merupakan satu ibadah yang dikaitkan dengan binatang, maka ia hanya ditentukan kepada binatang an‘am sahaja sama seperti ibadah zakat.
Adapun binatang yang lebih afdhal diqurban ialah unta diikuti dengan lembu kemudian biri-biri atau kibasy kemudian kambing. Ini memandangkan kuantiti dagingnya yang lebih banyak bagi maksud pengagihan yang lebih meluas untuk fakir miskin.
Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam juga telah bersabda yang bermaksud:
“Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat dengan mandi junub, kemudian dia pergi (ke Jumaat) maka dia seolah-olah telah berqurban seekor unta. Sesiapa yang pergi pada saat kedua maka dia seolah-olahnya berqurban dengan seekor lembu. Sesiapa yang pergi pada saat ketiga maka dia seolah-olah berqurban dengan seekor kibasy yang bertanduk.”
2. Umur Binatang Qurban
Umur binatang yang hendak diqurbankan berbeza-beza mengikut jenis binatang iaitu:
Unta disyaratkan telah berumur lima tahun dan masuk ke umur enam tahun.
Kambing dan lembu disyaratkan telah berumur dua tahun dan masuk ke umur tiga tahun.
Kibasy disyaratkan telah memasuki umur dua tahun.
Bagi anak unta, lembu, kambing dan kibasy yang telah berumur dua tahun lebih (yang telah bersalin gigi) harus dijadikan qurban.
3. Kadar Binatang Yang Disembelih
Para fuqaha’ bersepakat mengatakan bahawa seekor kambing atau kibasy hanya mencukupi sebagai qurban untuk seorang sahaja. Seekor unta atau lembu pula mencukupi untuk menjadi qurban bagi tujuh orang. Ini berdasarkan hadith Jabir:
“Kami berqurban bersama Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam semasa di Hudaybiyah dengan seekor unta atau seekor lembu untuk tujuh orang.”
Dalam riwayat Muslim pula menyebut :
“Kami keluar bersama Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam dan kami berniat Haji. Maka Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah memerintahkan kami supaya berkongsi mengurbankan seekor unta atau seekor lembu. Setiap tujuh orang berkongsi seekor unta.”
4. Sifat–Sifat Binatang Qurban
Sifat–sifat binatang qurban sama ada betina atau jantan yang digariskan oleh syara‘ adalah seperti berikut:
Terang penglihatannya iaitu tidak buta.
Tidak cacat seperti kudung kaki, putus ekornya, terpotong hidungnya atau sebagainya.
Gemuk, tidak harus pada binatang yang terlalu kurus.
Ciri-ciri yang afdhal terdapat pada binatang qurban itu:
Gemuk pada keseluruhan anggotanya.
Bertanduk.
Putih warna bulunya (pada kibasy).
Jantan.
Sifat yang makruh pada binatang qurban:
Rabit telinganya.
Terpotong sedikit bahagian belakang atau depan telinganya.
Tidak mempunyai tanduk sejak asalnya.
Patah tanduk sebelah atau keduanya atau pecah bahagian tanduknya.
Tanggal sebahagian giginya disebabkan tua atau jatuh.
Kabur penglihatannya.
PERKARA SUNAT KETIKA BERQURBAN
Sunat menambat binatang yang hendak diqurbankan itu beberapa hari sebelum disembelih.
Digantung tanda pada binatang yang hendak diqurbankan.
Dibawa dengan baik dan ihsan ketika ke tempat penyembelihan.
Disunatkan juga orang yang berqurban menyembelihnya.
Sunat dihadapkan ke arah qiblat ketika menyembelih qurban.
Sunat memilih binatang yang paling gemuk, terelok dan terbesar untuk dijadikan qurban.
Sunat digunakan alat yang paling tajam dan diperbuat daripada besi.
Setelah selesai disembelih maka sunat ditunggu sehingga binatang yang disembelih itu sejuk dan semua anggota tidak bergerak lagi.
Sunat bagi mereka yang mahu melakukan qurban tidak bercukur dan tidak memotong kukunya setelah tiba bulan Zulhijjah sehingga telah selesai berqurban.
Binatang qurban sunat dibaringkan di atas rusuk kiri sebelum dilakukan penyembelihan.
Sunat ketika sembelihan qurban dilakukan adalah seperti berikut:
Membaca basmalah.
Bersalawat ke atas Nabi Muhammad.
Binatang diarahkan ke arah qiblat.
Bertakbir sebelum atau selepas membaca basmalah.
Berdoa.
12. Orang yang berqurban hendaklah membaca doa seperti berikut :
“Ya Allah, ini adalah nikmat yang datang dariMu dan dengannya aku mohon untuk dapat mendampingiMu.”
13. Sunat wakil yang melakukan sembelihan menyebutkan orang yang mewakilkannya seperti:
“Dengan nama Allah dan Engkau Yang Maha Besar, ini daripadaMu dan untukMu. Terimalah Ya Allah daripada si pulan, si pulan.....”
PERKARA MAKRUH KETIKA BERQURBAN
Berlaku kasar kepada binatang yang hendak diqurbankan seperti mengheret atau memukul semasa membawa ke tempat sembelihan atau seumpamanya.
Memerah susu atau menggunting bulu atau mengambil sebarang faedah dari binatang yang hendak dijadikan qurban.
Tidak menghadapkan ke arah qiblat semasa sembelihan dilakukan
.
Bercukur atau memotong kuku setelah tiba bulan Zulhijjah hingga penyembelihan qurban selesai dijalankan.
Binatang yang telah dibeli untuk tujuan qurban adalah makruh dijual kerana ia telah ditentukan untuk qurban.
HUKUM DAGING QURBAN
Qurban yang wajib iaitu yang dinazarkan ataupun yang ditentukan sama ada dengan menyebut, “Ini adalah qurban”, maka orang yang berqurban tidak boleh memakannya. Dia wajib menyedekahkan semuanya sekali.
Anak kepada binatang qurban yang ditentukan juga, perlu disembelih seperti ibunya, tetapi bezanya ia boleh dimakan kesemuanya oleh tuan yang mengurbankannya kerana disamakan dengan hukum susu, kerana tuannya harus meminum susu binatang qurban yang selebih daripada anaknya walaupun perbuatan itu makruh.
Bagi qurban sunat, maka tuannya sunat memakannya, iaitu yang afdhalnya dia hendaklah memakannya beberapa suap sebagai mengambil berkat. Ini bersesuaian dengan firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ فَكُلُواْ مِنْهَا وَأَطْعِمُواْ الْبَآئِسَ الْفَقِيرَ }
Maksudnya:
“Dengan yang demikian makanlah kamu dari (daging) binatang-binatang qurban itu dan berilah makan kepada orang yang susah, yang fakir miskin.”
(Surah Al-Hajj, 22:28)
Hadith yang diriwayatkan oleh Al-Bayhaqi pula ada menyebut bahawa Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah memakan sebahagian daripada hati binatang qurbannya. Hukum memakan daging qurban pula tidak wajib, ini berdasarkan firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ وَالْبُدْنَ جَعَلْنَهَا لَكُم مِّن شَعَآئِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ }
Maksudnya:
“Dan Kami jadikan unta (yang dihadiahkan kepada fakir miskin Makkah itu) sebahagian dari syi‘ar agama Allah untuk kamu; pada menyembelih unta yang tersebut ada kebaikan bagi kamu.”
(Surah Al-Hajj, 22:36)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahawa ia dijadikan untuk kita. Setiap perkara yang dijadikan untuk manusia, maka dia diberi pilihan sama ada mahu memakannya atau tidak.
Orang yang berqurban juga boleh menjamu kepada kalangan yang kaya, tetapi tidak boleh diberi milik kepada mereka. Yang boleh cuma dihantar kepada mereka sebagai hadiah yang mana mereka tidak akan menjualnya atau sebagainya
.
Mengikut pendapat dalam qawl jadid, orang yang berqurban boleh memakan sebahagian daripada qurbannya. Mengikut qawl qadim pula harus memakan sebanyak separuh, manakala bakinya hendaklah disedekahkan.
Sebahagian ulama’ berpendapat daging qurban dibahagikan kepada tiga bahagian iaitu 1/3 daging disedekahkan dalam keadaan mentah, 1/3 daging dimasak dan dibuat jamuan dan 1/3 daging dimakan oleh orang yang berqurban.
Pendapat yang asah pula, adalah wajib bersedekah dengan sebahagian daripada daging qurban walaupun sedikit kepada orang Islam yang fakir walaupun seorang. Walaubagaimanapun, yang lebih afdhal hendaklah disedekahkan kesemuanya kecuali memakannya beberapa suap untuk mengambil keberkatan seperti yang telah dijelaskan.
Bagi qurban sunat pula, orang yang berqurban boleh sama ada bersedekah dengan kulit binatang tersebut atau menggunakan sendiri, seperti mana dia harus mengambil faedah daripada binatang itu semasa hidupnya. Tetapi bersedekah adalah lebih afdhal. Bagi qurban yang wajib pula, kulit binatang itu wajib disedekahkan.
Qurban juga tidak harus dibawa keluar dari negeri asalnya sebagaimana yang ditetapkan dalam masalah membawa keluar zakat.
Dari segi bahasa, qurban bermaksud sesuatu yang dikorbankan kerana Allah subhanahu wata‘ala.
Dari sudut syara‘, qurban bermaksud menyembelih binatang yang tertentu pada masa-masa yang tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata‘ala.
PENSYARI‘ATAN DAN HIKMAHNYA
Qurban telah disyari‘atkan pada tahun kedua hijrah sama seperti ibadah zakat dan sembahyang Hari Raya.
Firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ }
Maksudnya:
“Maka kerjakanlah sembahyang kerana Tuhanmu dan sembelihlah qurban (sebagai tanda syukur)”
(Surah Al-Kauthar 108:2)
Hikmah disyari‘atkan qurban ialah sebagai tanda bersyukur kepada Allah subhanahu wata‘ala di atas segala nikmatNya yang berbagai dan juga di atas kekalnya manusia dari tahun ke tahun.
Ia juga bertujuan menjadi kifarah bagi pelakunya, sama ada disebabkan kesilapan-kesilapan yang telah dilakukan ataupun dengan sebab kecuaiannya dalam menunaikan kewajipan di samping memberikan kelegaan kepada keluarga orang yang berqurban dan juga mereka yang lain.
Qurban tidak memadai dengan menghulurkan nilai harganya, berbeza dengan ibadah zakat fitrah yang bermaksud memenuhi keperluan golongan fakir, Imam Ahmad dikatakan menyebut amalan menyembelih qurban adalah lebih afdhal daripada bersedekah dengan nilai harganya.
HUKUM MELAKUKAN QURBAN
Hukum melakukan qurban ialah sunnah mu’akkadah bagi sesiapa yang mampu melakukannya.
Sabda Nabi Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam yang bermaksud:
“Aku diperintahkan agar menyembelih qurban dan ia sunat bagi kamu”
(Riwayat Tirmizi)
PEMBAHAGIAN IBADAH QURBAN
Terdapat dua jenis qurban iaitu qurban wajib dan qurban sunat.
Qurban Wajib
Qurban Nazar.
Contohnya apabila seseorang menyebut, “Kerana Allah wajib ke atasku berqurban seekor kambing atau seekor unta ini” ataupun dengan menyebut, “Aku jadikan kambing ini sebagai qurban”
Sama sahaja hukumnya dalam hal sama ada yang menyebutnya itu seorang yang kaya ataupun seorang fakir.
Binatang yang dibelikan untuk tujuan qurban oleh seorang fakir. Apabila seorang fakir membeli seekor kambing dengan niat untuk diqurbankan, maka ia menjadi wajib. Ini kerana membeli dengan tujuan berqurban oleh seseorang yang tidak wajib melakukannya dikira wajib kerana perbuatan ini dikira sebagai satu nazar.
Qurban Sunat
Qurban sunat ialah qurban yang dilakukan oleh seseorang yang berkemampuan melakukannya sama ada miskin ataupun yang bermusafir, yang tidak berniat nazar atau membeli dengan tujuan qurban.
SYARAT-SYARAT QURBAN
Syarat qurban dapat dibahagikan kepada 3 bahagian iaitu:
Syarat Wajib/Sunat Qurban.
Syarat Sah Qurban.
Syarat Mereka Yang Dituntut Berqurban.
Syarat Wajib/Sunat Qurban
1. Untuk dijadikan ibadah qurban wajib ataupun sunat adalah disyaratkan dia mampu melaksanakannya.
2. Orang yang dianggap mampu ialah mereka yang mempunyai harga untuk binatang qurban yang lebih daripada keperluannya dan keperluan mereka yang di bawah tanggungannya untuk hari raya dan hari–hari tasyrik kerana inilah tempoh masa bagi melakukan qurban tersebut.
3. Kedudukannya sama seperti dalam masalah zakat fitrah, mereka mensyaratkan ia hendaklah merupakan yang lebih daripada keperluan seseorang juga keperluan mereka yang di bawah tanggungannya pada hari raya puasa dan juga malamnya sahaja.
Syarat Sah Qurban
Hendaklah binatang yang diqurbankan itu tidak mempunyai sebarang kecacatan yang menyebabkan kekurangan kuantiti dagingnya ataupun menyebabkan kemudharatan terhadap kesihatan. Contohnya cacat yang teruk pada salah satu matanya, berpenyakit yang teruk, tempang atau kurus yang melampau.
Hendaklah qurban itu dalam masa yang tertentu iaitu selepas sembahyang Hari Raya Haji pada 10 Zulhijjah hingga sebelum terbenam matahari pada akhir Hari Tasyrik iaitu pada 13 Zulhijjah.
Hendaklah disembelih oleh orang Islam.
Orang yang berkongsi mengorbankan unta atau lembu tidak lebih dari tujuh orang di mana masing–masing menyumbang 1/7 bahagian.
Syarat Mereka Yang Dituntut Berqurban
Islam.
Merdeka.
Aqil Baligh.
Bermukim atau Musafir.
Berkemampuan.
WAKTU PELAKSANAAN IBADAH QURBAN
Waktu bagi menyembelih qurban bermula setelah selesai sembahyang Hari Raya dan bacaan khutbahnya iaitu setelah naik matahari sekadar segalah. Masanya berterusan siang dan malam sehingga Hari Tasyrik yang akhir iaitu sebelum terbenam matahari pada hari tersebut. Ini berdasarkan hadis Nabi yang diriwayat oleh Al-Barra’ bin ‘Azib :
“Perkara pertama yang kita mulakan pada hari ini ialah bersembahyang, kemudian kita balik dan melakukan penyembelihan qurban. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia telah menepati sunnah kami. Sesiapa yang menyembelih sebelum itu, maka ia merupakan daging yang disediakan untuk ahli keluarganya. Ia tidak dikira sebagai ibadah khas (qurban) ini sedikit pun.”
BINATANG QURBAN
Perbincangan tentang binatang qurban ini meliputi empat perkara :
Jenis binatang yang diqurban.
Umur binatang qurban.
Kadar binatang yang disembelih.
Sifat–sifat binatang qurban.
1. Jenis Binatang Yang Diqurban
Para ulama’ sependapat bahawa ibadah qurban tidak sah kecuali dengan menggunakan binatang an‘am, iaitu binatang jinak yang berkaki empat seperti unta, lembu dan kerbau, kambing biri–biri dan semua yang termasuk dalam jenisnya, sama ada jantan atau betina. Oleh itu, tidak sah berqurban dengan menggunakan binatang yang lain daripada binatang an‘am ini seperti kerbau liar dan kijang.
Firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ اْلأَنْعَمِ }
Maksudnya:
“Dan bagi tiap-tiap satu umat, Kami syari‘atkan ibadah menyembelih qurban (atau lain-lainnya) supaya mereka menyebut nama Allah sebagai bersyukur akan pengurniaanNya kepada mereka: binatang-binatang ternak yang disembelih itu.”
(Surah Al-Hajj 22:34)
Tidak terdapat sebarang dalil sama ada yang dinaqalkan daripada Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam atau sahabat yang menunjukkan mereka berqurban dengan binatang selain daripada binatang-binatang ternakan (an‘am) ini. Oleh kerana qurban merupakan satu ibadah yang dikaitkan dengan binatang, maka ia hanya ditentukan kepada binatang an‘am sahaja sama seperti ibadah zakat.
Adapun binatang yang lebih afdhal diqurban ialah unta diikuti dengan lembu kemudian biri-biri atau kibasy kemudian kambing. Ini memandangkan kuantiti dagingnya yang lebih banyak bagi maksud pengagihan yang lebih meluas untuk fakir miskin.
Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam juga telah bersabda yang bermaksud:
“Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat dengan mandi junub, kemudian dia pergi (ke Jumaat) maka dia seolah-olah telah berqurban seekor unta. Sesiapa yang pergi pada saat kedua maka dia seolah-olahnya berqurban dengan seekor lembu. Sesiapa yang pergi pada saat ketiga maka dia seolah-olah berqurban dengan seekor kibasy yang bertanduk.”
2. Umur Binatang Qurban
Umur binatang yang hendak diqurbankan berbeza-beza mengikut jenis binatang iaitu:
Unta disyaratkan telah berumur lima tahun dan masuk ke umur enam tahun.
Kambing dan lembu disyaratkan telah berumur dua tahun dan masuk ke umur tiga tahun.
Kibasy disyaratkan telah memasuki umur dua tahun.
Bagi anak unta, lembu, kambing dan kibasy yang telah berumur dua tahun lebih (yang telah bersalin gigi) harus dijadikan qurban.
3. Kadar Binatang Yang Disembelih
Para fuqaha’ bersepakat mengatakan bahawa seekor kambing atau kibasy hanya mencukupi sebagai qurban untuk seorang sahaja. Seekor unta atau lembu pula mencukupi untuk menjadi qurban bagi tujuh orang. Ini berdasarkan hadith Jabir:
“Kami berqurban bersama Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam semasa di Hudaybiyah dengan seekor unta atau seekor lembu untuk tujuh orang.”
Dalam riwayat Muslim pula menyebut :
“Kami keluar bersama Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam dan kami berniat Haji. Maka Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah memerintahkan kami supaya berkongsi mengurbankan seekor unta atau seekor lembu. Setiap tujuh orang berkongsi seekor unta.”
4. Sifat–Sifat Binatang Qurban
Sifat–sifat binatang qurban sama ada betina atau jantan yang digariskan oleh syara‘ adalah seperti berikut:
Terang penglihatannya iaitu tidak buta.
Tidak cacat seperti kudung kaki, putus ekornya, terpotong hidungnya atau sebagainya.
Gemuk, tidak harus pada binatang yang terlalu kurus.
Ciri-ciri yang afdhal terdapat pada binatang qurban itu:
Gemuk pada keseluruhan anggotanya.
Bertanduk.
Putih warna bulunya (pada kibasy).
Jantan.
Sifat yang makruh pada binatang qurban:
Rabit telinganya.
Terpotong sedikit bahagian belakang atau depan telinganya.
Tidak mempunyai tanduk sejak asalnya.
Patah tanduk sebelah atau keduanya atau pecah bahagian tanduknya.
Tanggal sebahagian giginya disebabkan tua atau jatuh.
Kabur penglihatannya.
PERKARA SUNAT KETIKA BERQURBAN
Sunat menambat binatang yang hendak diqurbankan itu beberapa hari sebelum disembelih.
Digantung tanda pada binatang yang hendak diqurbankan.
Dibawa dengan baik dan ihsan ketika ke tempat penyembelihan.
Disunatkan juga orang yang berqurban menyembelihnya.
Sunat dihadapkan ke arah qiblat ketika menyembelih qurban.
Sunat memilih binatang yang paling gemuk, terelok dan terbesar untuk dijadikan qurban.
Sunat digunakan alat yang paling tajam dan diperbuat daripada besi.
Setelah selesai disembelih maka sunat ditunggu sehingga binatang yang disembelih itu sejuk dan semua anggota tidak bergerak lagi.
Sunat bagi mereka yang mahu melakukan qurban tidak bercukur dan tidak memotong kukunya setelah tiba bulan Zulhijjah sehingga telah selesai berqurban.
Binatang qurban sunat dibaringkan di atas rusuk kiri sebelum dilakukan penyembelihan.
Sunat ketika sembelihan qurban dilakukan adalah seperti berikut:
Membaca basmalah.
Bersalawat ke atas Nabi Muhammad.
Binatang diarahkan ke arah qiblat.
Bertakbir sebelum atau selepas membaca basmalah.
Berdoa.
12. Orang yang berqurban hendaklah membaca doa seperti berikut :
“Ya Allah, ini adalah nikmat yang datang dariMu dan dengannya aku mohon untuk dapat mendampingiMu.”
13. Sunat wakil yang melakukan sembelihan menyebutkan orang yang mewakilkannya seperti:
“Dengan nama Allah dan Engkau Yang Maha Besar, ini daripadaMu dan untukMu. Terimalah Ya Allah daripada si pulan, si pulan.....”
PERKARA MAKRUH KETIKA BERQURBAN
Berlaku kasar kepada binatang yang hendak diqurbankan seperti mengheret atau memukul semasa membawa ke tempat sembelihan atau seumpamanya.
Memerah susu atau menggunting bulu atau mengambil sebarang faedah dari binatang yang hendak dijadikan qurban.
Tidak menghadapkan ke arah qiblat semasa sembelihan dilakukan
.
Bercukur atau memotong kuku setelah tiba bulan Zulhijjah hingga penyembelihan qurban selesai dijalankan.
Binatang yang telah dibeli untuk tujuan qurban adalah makruh dijual kerana ia telah ditentukan untuk qurban.
HUKUM DAGING QURBAN
Qurban yang wajib iaitu yang dinazarkan ataupun yang ditentukan sama ada dengan menyebut, “Ini adalah qurban”, maka orang yang berqurban tidak boleh memakannya. Dia wajib menyedekahkan semuanya sekali.
Anak kepada binatang qurban yang ditentukan juga, perlu disembelih seperti ibunya, tetapi bezanya ia boleh dimakan kesemuanya oleh tuan yang mengurbankannya kerana disamakan dengan hukum susu, kerana tuannya harus meminum susu binatang qurban yang selebih daripada anaknya walaupun perbuatan itu makruh.
Bagi qurban sunat, maka tuannya sunat memakannya, iaitu yang afdhalnya dia hendaklah memakannya beberapa suap sebagai mengambil berkat. Ini bersesuaian dengan firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ فَكُلُواْ مِنْهَا وَأَطْعِمُواْ الْبَآئِسَ الْفَقِيرَ }
Maksudnya:
“Dengan yang demikian makanlah kamu dari (daging) binatang-binatang qurban itu dan berilah makan kepada orang yang susah, yang fakir miskin.”
(Surah Al-Hajj, 22:28)
Hadith yang diriwayatkan oleh Al-Bayhaqi pula ada menyebut bahawa Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah memakan sebahagian daripada hati binatang qurbannya. Hukum memakan daging qurban pula tidak wajib, ini berdasarkan firman Allah subhanahu wata‘ala:
{ وَالْبُدْنَ جَعَلْنَهَا لَكُم مِّن شَعَآئِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ }
Maksudnya:
“Dan Kami jadikan unta (yang dihadiahkan kepada fakir miskin Makkah itu) sebahagian dari syi‘ar agama Allah untuk kamu; pada menyembelih unta yang tersebut ada kebaikan bagi kamu.”
(Surah Al-Hajj, 22:36)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahawa ia dijadikan untuk kita. Setiap perkara yang dijadikan untuk manusia, maka dia diberi pilihan sama ada mahu memakannya atau tidak.
Orang yang berqurban juga boleh menjamu kepada kalangan yang kaya, tetapi tidak boleh diberi milik kepada mereka. Yang boleh cuma dihantar kepada mereka sebagai hadiah yang mana mereka tidak akan menjualnya atau sebagainya
.
Mengikut pendapat dalam qawl jadid, orang yang berqurban boleh memakan sebahagian daripada qurbannya. Mengikut qawl qadim pula harus memakan sebanyak separuh, manakala bakinya hendaklah disedekahkan.
Sebahagian ulama’ berpendapat daging qurban dibahagikan kepada tiga bahagian iaitu 1/3 daging disedekahkan dalam keadaan mentah, 1/3 daging dimasak dan dibuat jamuan dan 1/3 daging dimakan oleh orang yang berqurban.
Pendapat yang asah pula, adalah wajib bersedekah dengan sebahagian daripada daging qurban walaupun sedikit kepada orang Islam yang fakir walaupun seorang. Walaubagaimanapun, yang lebih afdhal hendaklah disedekahkan kesemuanya kecuali memakannya beberapa suap untuk mengambil keberkatan seperti yang telah dijelaskan.
Bagi qurban sunat pula, orang yang berqurban boleh sama ada bersedekah dengan kulit binatang tersebut atau menggunakan sendiri, seperti mana dia harus mengambil faedah daripada binatang itu semasa hidupnya. Tetapi bersedekah adalah lebih afdhal. Bagi qurban yang wajib pula, kulit binatang itu wajib disedekahkan.
Qurban juga tidak harus dibawa keluar dari negeri asalnya sebagaimana yang ditetapkan dalam masalah membawa keluar zakat.
Monday, October 24, 2011
Monday, September 19, 2011
Rahsia Diet Menguruskan Berat Badan Mengikut Jenis Darah
Lumrah bagi seorang manusia, golongan wanita khususnya membimbangi setiap peralihan jarum penimbang berat badan.
Ditambahkan pula jika jarum penimbang berbeza dua atau tiga garis ke kanan, pasti hati tidak keruan dengan niat dipasang untuk berdiet.
Pelbagai ubat-ubatan menguruskan badan bagi mengembalikan bentuk badan ideal berlambakan di pasaran.
Rakan-rakan pula bertindak sebagai penasihat pemakanan persis pakar pemakanan dengan mengesyorkan jenama-jenama tertentu yang dikatakan dapat memberikan kesan yang diingini.
Tidak kurang juga pengalaman-pengalaman mereka yang berjaya mengurangkan berat badan melalui pengambilan ubat-ubatan tertentu.
Segala nasihat diikuti, tetapi malangnya jarum penimbang tidak juga beralih ke kiri.
Anda mula mempersoalkan keberkesanan dan kebenaran nasihat rakan-rakan anda.
Mengapa Si A berjaya mengurangkan berat badannya tetapi tidak anda walhal segala peraturan dan ketetapannya dipatuhi?
Mungkin apa yang kurang adalah anda tidak mengetahui makanan apakah yang bersesuaian dengan jenis darah anda.
Diet berdasarkan golongan darah pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Peter J.D Adamo yang menjalankan penelitian pada setiap jenis darah yang menunjukkan kesan fisiologi berlaku terhadap lektin yang masuk dalam tubuh badan.
Lektin adalah protein yang terdapat pada makanan, khususnya tumbuhan kekacang.
Setiap protein makanan yang diserap tubuh, menurutnya hanya sesuai dengan jenis darah tertentu.
Dalam bukunya, "Eat Right For Your Type" yang diterbitkan pada tahun 1996 menerusi kajian yang dijalankan bertahun-tahun itu menjelaskan bahawa setiap individu memiliki tindakbalas yang berbeza terhadap makanan berdasarkan jenis darah yang dimiliki.
Menurutnya, diet yang tidak berjaya berkait rapat dengan perkaitan ini dengan menambah bahawa lektin makanan yang tidak serasi dengan jenis darah tertentu akan membawa komplikasi buruk terhadap kesihatan individu antaranya penggumpalan sel darah merah dan pelbagai komplikasi lain.
Ini berbeza dengan pengambilan makanan yang sesuai dengan jenis darah kerana ia memberikan kesan positif antaranya keadaan emosi yang lebih stabil, mudah mengatasi tekanan dan peningkatan daya tahan lawan penyakit.
Selain itu pengambilan makanan yang bersesuaian dengan jenis darah juga dipercayai dapat mengembalikan fungsi sistem tubuh dan memperbaiki metabolisma tubuh.
Darah terdiri daripada empat jenis iaitu A, B, AB, dan O.
Diet Untuk Golongan Darah 'A'
Dr. Peter J.D'Adamo dalam bukunya menyarankan pemilik jenis darah A mengambil diet vegetarian dengan pengambilan makanan yang mengandungi lektin yang sedikit.
Ini kerana jika kandungan lektin diambil dalam kuantiti yang banyak akan mengakibatkan masalah perut. Menurut beliau lagi, golongan individu yang memiliki jenis darah A menghasilkan kandungan lendir lebih banyak berbanding jenis darah lain.
Keadaan ini menimbulkan risiko terhadap jenis penyakit jenis alahan seperti asma, infeksi telinga dan gangguan pada saluran pernafasan. Selain itu sumber makanan berasaskan haiwan seperti ikan dan ayam boleh diambil tetapi dalam kuantiti yang terbatas.
Individu dengan jenis darah ini juga dianjurkan mengambil susu yang telah melalui proses penapaian seperti susu masam, krim tanpa lemak, keju alami, telur dari jenis organik atau ayam kampung (dalam jumlah terbatas), lemak (dalam jumlah terbatas, kekacang dan bijirin dan susu kacang soya.
Individu darah jenis ini perlu mengambil sayur-sayuran dan buah-buahan dalam kuantiti yang banyak.
Makanan yang harus dihindarkan adalah hidangan laut berwarna putih seperti ikan siakap putih, cumi-cumi, daging lembu, daging salai, susu, keju hasil olahan industri, kacang merah, roti, kuih-muih, kek, kentang, mangga, betik, jeruk, pisang, minyak jagung dan minyak kacang tanah.
Ciri khas individu jenis darah A:
Memiliki sistem pencernaan yang sensitif
Perlu menghindari makanan yang daripada produk susu dan daging
Dianjurkan menjadi vegetarian atau mengambil makanan berkadar karbohidrat tinggi, namun rendah lemak
Mengurangkan stres dengan bermeditasi, atau berolahraga
Cukup beristirehat
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Air putih dicampur jus limau nipis dan oat
Snek: Jus anggur / kopi
Makan Tengah Hari: Salad dan roti gandum satu potong serta teh herba
Snek: Kuih beras dua potong dan teh hijau
Makan Malam: Pasta tanpa daging campur brokoli, yoghurt dan teh herba
Diet Untuk Golongan Darah 'B'
Berbeza dengan individu darah jenis A, individu darah jenis B lebih fleksibel.
Teori Dr. Peter J.D'Adamo menyarankan golongan jenis darah ini menghindari makanan beku atau makanan dalam tin manakala sangat menganjurkan makanan berasaskan susu yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.
Ciri khas golongan darah B:
Dianjurkan untuk melakukan diet dengan berbagai-bagai variasi makanan, namun perlu menghadkan pengambilan daging.
Disarankan mengambil makanan dan minuman berasaskan susu untuk meningkatkan sistem imunisasi badan.
Olahraga yang sesuai dilakukan adalah berenang, bermain tenis, berjalan kaki dan bermeditasi.
Untuk mengatasi stres, disarankan memiliki hobi dan aktiviti berasaskan kreativiti.
Pemilik golongan darah B sangat mudah terhadap penyakit berkaitan imunisasi dan serangan virus, mereka disarankan agar mengambil sayuran hijau yang kaya magnesium dalam kuantiti yang banyak.
Makanan yang dianjurkan adalah daging lembu, kambing kibas, arnab, ikan laut, semua produk susu kecuali 'blue chesse' dan aiskrim, telur ayam organik dan ayam kampung, minyak zaitun, beras merah, beras putih, makanan berasaskan beras dan buah-buahan.
Manakala makanan yang perlu dikurangkan pengambilannya adalah ayam, ketam, udang, kerang-kerangan, telur puyuh, telur itik, minyak bijan, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang tanah, minyak soya, kelapa, santan, soya, kacang tanah, biji bunga matahari, biji labu, bijan, kacang pistacio, tempe, tauhu, kacang merah, makanan berasaskan gandum, mi segera, beras pulut, jagung, lobak, tomato dan jagung.
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Bijirin dan buah pisang beserta segelas susu tanpa lemak
Snek: Jus anggur
Makan Tengahari: Sepotong dada ayam dan dua potong roti beserta salad dan teh herba
Snek: Jus limau/yogurt dan teh herba
Makan Malam: Sepotong ikan salai, sayur rebus, buah-buahan segar dan teh herba
Diet Untuk Golongan Darah 'AB'
Pola makan pemilik golongan darah AB adalah gabungan antara pola makan golongan darah jenis A dan B.
Penyakit yang berisiko dijangkiti adalah sinus, infeksi telinga, dan gangguan saluran pernafasan.
Pengambilan jenis makanan yang dianjurkan adalah hidangan laut, semua jenis telur (kecuali telur itik), susu fermentasi (melalui proses penapaian), minyak zaitun, minyak kacang soya, minyak kacang tanah, kacang tanah, semua jenis sayuran kecuali jagung, taugeh dan cendawan dan semua jenis buah-buahan kecuali jeruk.
Golongan daripada jenis darah ini, harus menghadkan pengambilan daging lembu, udang dan ikan laut, susu dan semua produk susu serta daging yang diproses.
Makanan berasaskan kekacang pula perlu diambil dalam kuantiti sedikit.
Kurangkan pengambilan berasaskan gandum seperti roti, kek, kuih-muih dan pasta.
Ciri khas individu jenis darah AB:
Memiliki sistem pencernaan yang sensitif
Disarankan untuk mengambil makanan dalam kuantiti sedikit tetapi kerap
Untuk lebih bertenaga olahraga pada setiap pagi digalakkan
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Air limau nipis, jus anggur, roti dua potong beserta satu potong keju
Snek: Yogurt
Makan Tengahari: Dada ayam empat hirisan, salad, dua biji buah plum dan teh herba
Snek: Kek keju dan teh herba
Makan Malam: Omelet dan salad buah serta kopi
Diet Untuk Golongan Darah 'O'
Dr. Peter J.D'Adamo menyarankan agar pemilik darah jenis O lebih banyak mengambil makanan berprotein tinggi, mengikut diet rendah karbohidrat dengan pengambilan ikan atau daging (kecuali daging yang diolah) serta sayur-sayuran yang banyak, telur dan kacang namun menghindari produk susu dan gandum.
Beliau turut menyarankan agar pemilik darah jenis ini menghadkan pengambilan buah-buahan. Pemilik darah jenis O harus menghindari semua jenis bijirin, pasta dan nasi. Dr. Peter J.D'Adamo turut menyenaraikan jenis makanan yang perlu dihindar seperti sayur brokoli, sawi, taugeh, terung, cendawan, dan kentang.
Bagi pemilik darah jenis ini, telur, susu, gandum dan kekacang tidak diperlukan memandangkan tubuh telah mendapat khasiat daripada sumber daging.
Hindari jeruk kerana ia mampu mendatangkan keracunan usus kepada golongan darah jenis ini.
Ciri khas golongan darah O:
Memiliki sistem imunisasi tubuh yang lebih tinggi berbanding golongan darah jenis lain
Mudah mengadaptasi berbagai makanan
Untuk mengatasi tekanan, disarankan melakukan aerobik
Dianjurkan untuk mengambil makanan berprotein tinggi dan rendah karbohidrat, seperti daging, buah-buahan, ikan, sayuran
Berisiko terkena radang dan kerosakan organ seperti arthritis jika makanan yang diambil tidak bersesuaian
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Dua potong roti bakar lapis mentega dan sebiji pisang
Snek: Teh herba
Makan tengahari: Sepotong daging panggang, salad bayam dan epal
Snek: Sepotong kuih
Makan Malam: Sepotong daging lembu dan asparagus yang direbus, kentang rebus, buah-buahan dan teh herba
Hasil kajian yang dilakukan oleh Dr. Peter J.D'Adamo ini adalah suatu yang baru dan masih terdapat pertikaian daripada pakar pemakanan. Justeru, tidak melihat kepada jenis darah, apa yang lebih utama adalah mengamalkan pemakanan yang sihat.
Pemakanan sihat hakikatnya adalah mengenai memenuhi keperluan pemakanan harian dan pada masa yang sama, mengelakkan kekurangan atau berlebihan zat yang boleh menyumbang kepada risiko penyakit yang berkaitan dengan pemakanan tanpa mengira jenis darah individu.
Ia meliputi membuat keputusan yang bijak tentang apa jenis makanan yang harus dimakan dan bagaimana mengamalkan tabiat makan yang sihat.
Justeru, terpulanglah kepada anda sama ada ingin mengadaptasi saranan Dr. Peter J.D 'Adamo ataupun tidak.
Ditambahkan pula jika jarum penimbang berbeza dua atau tiga garis ke kanan, pasti hati tidak keruan dengan niat dipasang untuk berdiet.
Pelbagai ubat-ubatan menguruskan badan bagi mengembalikan bentuk badan ideal berlambakan di pasaran.
Rakan-rakan pula bertindak sebagai penasihat pemakanan persis pakar pemakanan dengan mengesyorkan jenama-jenama tertentu yang dikatakan dapat memberikan kesan yang diingini.
Tidak kurang juga pengalaman-pengalaman mereka yang berjaya mengurangkan berat badan melalui pengambilan ubat-ubatan tertentu.
Segala nasihat diikuti, tetapi malangnya jarum penimbang tidak juga beralih ke kiri.
Anda mula mempersoalkan keberkesanan dan kebenaran nasihat rakan-rakan anda.
Mengapa Si A berjaya mengurangkan berat badannya tetapi tidak anda walhal segala peraturan dan ketetapannya dipatuhi?
Mungkin apa yang kurang adalah anda tidak mengetahui makanan apakah yang bersesuaian dengan jenis darah anda.
Diet berdasarkan golongan darah pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Peter J.D Adamo yang menjalankan penelitian pada setiap jenis darah yang menunjukkan kesan fisiologi berlaku terhadap lektin yang masuk dalam tubuh badan.
Lektin adalah protein yang terdapat pada makanan, khususnya tumbuhan kekacang.
Setiap protein makanan yang diserap tubuh, menurutnya hanya sesuai dengan jenis darah tertentu.
Dalam bukunya, "Eat Right For Your Type" yang diterbitkan pada tahun 1996 menerusi kajian yang dijalankan bertahun-tahun itu menjelaskan bahawa setiap individu memiliki tindakbalas yang berbeza terhadap makanan berdasarkan jenis darah yang dimiliki.
Menurutnya, diet yang tidak berjaya berkait rapat dengan perkaitan ini dengan menambah bahawa lektin makanan yang tidak serasi dengan jenis darah tertentu akan membawa komplikasi buruk terhadap kesihatan individu antaranya penggumpalan sel darah merah dan pelbagai komplikasi lain.
Ini berbeza dengan pengambilan makanan yang sesuai dengan jenis darah kerana ia memberikan kesan positif antaranya keadaan emosi yang lebih stabil, mudah mengatasi tekanan dan peningkatan daya tahan lawan penyakit.
Selain itu pengambilan makanan yang bersesuaian dengan jenis darah juga dipercayai dapat mengembalikan fungsi sistem tubuh dan memperbaiki metabolisma tubuh.
Darah terdiri daripada empat jenis iaitu A, B, AB, dan O.
Diet Untuk Golongan Darah 'A'
Dr. Peter J.D'Adamo dalam bukunya menyarankan pemilik jenis darah A mengambil diet vegetarian dengan pengambilan makanan yang mengandungi lektin yang sedikit.
Ini kerana jika kandungan lektin diambil dalam kuantiti yang banyak akan mengakibatkan masalah perut. Menurut beliau lagi, golongan individu yang memiliki jenis darah A menghasilkan kandungan lendir lebih banyak berbanding jenis darah lain.
Keadaan ini menimbulkan risiko terhadap jenis penyakit jenis alahan seperti asma, infeksi telinga dan gangguan pada saluran pernafasan. Selain itu sumber makanan berasaskan haiwan seperti ikan dan ayam boleh diambil tetapi dalam kuantiti yang terbatas.
Individu dengan jenis darah ini juga dianjurkan mengambil susu yang telah melalui proses penapaian seperti susu masam, krim tanpa lemak, keju alami, telur dari jenis organik atau ayam kampung (dalam jumlah terbatas), lemak (dalam jumlah terbatas, kekacang dan bijirin dan susu kacang soya.
Individu darah jenis ini perlu mengambil sayur-sayuran dan buah-buahan dalam kuantiti yang banyak.
Makanan yang harus dihindarkan adalah hidangan laut berwarna putih seperti ikan siakap putih, cumi-cumi, daging lembu, daging salai, susu, keju hasil olahan industri, kacang merah, roti, kuih-muih, kek, kentang, mangga, betik, jeruk, pisang, minyak jagung dan minyak kacang tanah.
Ciri khas individu jenis darah A:
Memiliki sistem pencernaan yang sensitif
Perlu menghindari makanan yang daripada produk susu dan daging
Dianjurkan menjadi vegetarian atau mengambil makanan berkadar karbohidrat tinggi, namun rendah lemak
Mengurangkan stres dengan bermeditasi, atau berolahraga
Cukup beristirehat
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Air putih dicampur jus limau nipis dan oat
Snek: Jus anggur / kopi
Makan Tengah Hari: Salad dan roti gandum satu potong serta teh herba
Snek: Kuih beras dua potong dan teh hijau
Makan Malam: Pasta tanpa daging campur brokoli, yoghurt dan teh herba
Diet Untuk Golongan Darah 'B'
Berbeza dengan individu darah jenis A, individu darah jenis B lebih fleksibel.
Teori Dr. Peter J.D'Adamo menyarankan golongan jenis darah ini menghindari makanan beku atau makanan dalam tin manakala sangat menganjurkan makanan berasaskan susu yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.
Ciri khas golongan darah B:
Dianjurkan untuk melakukan diet dengan berbagai-bagai variasi makanan, namun perlu menghadkan pengambilan daging.
Disarankan mengambil makanan dan minuman berasaskan susu untuk meningkatkan sistem imunisasi badan.
Olahraga yang sesuai dilakukan adalah berenang, bermain tenis, berjalan kaki dan bermeditasi.
Untuk mengatasi stres, disarankan memiliki hobi dan aktiviti berasaskan kreativiti.
Pemilik golongan darah B sangat mudah terhadap penyakit berkaitan imunisasi dan serangan virus, mereka disarankan agar mengambil sayuran hijau yang kaya magnesium dalam kuantiti yang banyak.
Makanan yang dianjurkan adalah daging lembu, kambing kibas, arnab, ikan laut, semua produk susu kecuali 'blue chesse' dan aiskrim, telur ayam organik dan ayam kampung, minyak zaitun, beras merah, beras putih, makanan berasaskan beras dan buah-buahan.
Manakala makanan yang perlu dikurangkan pengambilannya adalah ayam, ketam, udang, kerang-kerangan, telur puyuh, telur itik, minyak bijan, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang tanah, minyak soya, kelapa, santan, soya, kacang tanah, biji bunga matahari, biji labu, bijan, kacang pistacio, tempe, tauhu, kacang merah, makanan berasaskan gandum, mi segera, beras pulut, jagung, lobak, tomato dan jagung.
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Bijirin dan buah pisang beserta segelas susu tanpa lemak
Snek: Jus anggur
Makan Tengahari: Sepotong dada ayam dan dua potong roti beserta salad dan teh herba
Snek: Jus limau/yogurt dan teh herba
Makan Malam: Sepotong ikan salai, sayur rebus, buah-buahan segar dan teh herba
Diet Untuk Golongan Darah 'AB'
Pola makan pemilik golongan darah AB adalah gabungan antara pola makan golongan darah jenis A dan B.
Penyakit yang berisiko dijangkiti adalah sinus, infeksi telinga, dan gangguan saluran pernafasan.
Pengambilan jenis makanan yang dianjurkan adalah hidangan laut, semua jenis telur (kecuali telur itik), susu fermentasi (melalui proses penapaian), minyak zaitun, minyak kacang soya, minyak kacang tanah, kacang tanah, semua jenis sayuran kecuali jagung, taugeh dan cendawan dan semua jenis buah-buahan kecuali jeruk.
Golongan daripada jenis darah ini, harus menghadkan pengambilan daging lembu, udang dan ikan laut, susu dan semua produk susu serta daging yang diproses.
Makanan berasaskan kekacang pula perlu diambil dalam kuantiti sedikit.
Kurangkan pengambilan berasaskan gandum seperti roti, kek, kuih-muih dan pasta.
Ciri khas individu jenis darah AB:
Memiliki sistem pencernaan yang sensitif
Disarankan untuk mengambil makanan dalam kuantiti sedikit tetapi kerap
Untuk lebih bertenaga olahraga pada setiap pagi digalakkan
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Air limau nipis, jus anggur, roti dua potong beserta satu potong keju
Snek: Yogurt
Makan Tengahari: Dada ayam empat hirisan, salad, dua biji buah plum dan teh herba
Snek: Kek keju dan teh herba
Makan Malam: Omelet dan salad buah serta kopi
Diet Untuk Golongan Darah 'O'
Dr. Peter J.D'Adamo menyarankan agar pemilik darah jenis O lebih banyak mengambil makanan berprotein tinggi, mengikut diet rendah karbohidrat dengan pengambilan ikan atau daging (kecuali daging yang diolah) serta sayur-sayuran yang banyak, telur dan kacang namun menghindari produk susu dan gandum.
Beliau turut menyarankan agar pemilik darah jenis ini menghadkan pengambilan buah-buahan. Pemilik darah jenis O harus menghindari semua jenis bijirin, pasta dan nasi. Dr. Peter J.D'Adamo turut menyenaraikan jenis makanan yang perlu dihindar seperti sayur brokoli, sawi, taugeh, terung, cendawan, dan kentang.
Bagi pemilik darah jenis ini, telur, susu, gandum dan kekacang tidak diperlukan memandangkan tubuh telah mendapat khasiat daripada sumber daging.
Hindari jeruk kerana ia mampu mendatangkan keracunan usus kepada golongan darah jenis ini.
Ciri khas golongan darah O:
Memiliki sistem imunisasi tubuh yang lebih tinggi berbanding golongan darah jenis lain
Mudah mengadaptasi berbagai makanan
Untuk mengatasi tekanan, disarankan melakukan aerobik
Dianjurkan untuk mengambil makanan berprotein tinggi dan rendah karbohidrat, seperti daging, buah-buahan, ikan, sayuran
Berisiko terkena radang dan kerosakan organ seperti arthritis jika makanan yang diambil tidak bersesuaian
Menu diet yang dianjurkan:
Sarapan: Dua potong roti bakar lapis mentega dan sebiji pisang
Snek: Teh herba
Makan tengahari: Sepotong daging panggang, salad bayam dan epal
Snek: Sepotong kuih
Makan Malam: Sepotong daging lembu dan asparagus yang direbus, kentang rebus, buah-buahan dan teh herba
Hasil kajian yang dilakukan oleh Dr. Peter J.D'Adamo ini adalah suatu yang baru dan masih terdapat pertikaian daripada pakar pemakanan. Justeru, tidak melihat kepada jenis darah, apa yang lebih utama adalah mengamalkan pemakanan yang sihat.
Pemakanan sihat hakikatnya adalah mengenai memenuhi keperluan pemakanan harian dan pada masa yang sama, mengelakkan kekurangan atau berlebihan zat yang boleh menyumbang kepada risiko penyakit yang berkaitan dengan pemakanan tanpa mengira jenis darah individu.
Ia meliputi membuat keputusan yang bijak tentang apa jenis makanan yang harus dimakan dan bagaimana mengamalkan tabiat makan yang sihat.
Justeru, terpulanglah kepada anda sama ada ingin mengadaptasi saranan Dr. Peter J.D 'Adamo ataupun tidak.
Friday, August 19, 2011
AL QURAN PEN DIGITAL M900
Holy Digital Quran Read Pen-M900
Quran Read Pen is an assistive reading device that is designed for Muslims / non-Muslims
learning to recite Holy Quran which Includes built-in speaker and headphones.
Quran Read Pen hides a unique technology that scans and pronounces Quran Page / Sura / Aya
from printed Quran. This powerful tool fits in a pocket and has an intuitive, friendly
interface.
Specification:
1. A quran read pen can read all complete quran book with 5 famous reciters' voices.
They are Maher Maekli, Alsudaes, Alhuthaifi, Albaset, Ghamidi.
2. A gold-filled and well painted holy quran sounds book. Size:20*14*3cm
3. Recording voice for comparison quran sounds.
4. Read the quran text loudly and high fidelity by touching the paper.
5. Read relevant sentence by touching anywhere of the sentence and repeat by touching
again.
6. Read the whole sura by touching the sura title;
7. 4G memory and support extend 2G TF card to extend memory for MP3 or new reciter voice.
8. Integrate with a high fidelity speaker and support the earphone;
9. Eight languages voices. They are English, Uyghur, urdu, French, Turkish, Kurdish,
Persian, Malay, and the remaining language in the production.
10. Rechargeable battery, A-Grade lithium battery built-in
Package Accessories:
Charger, Earphone, Pouch, User Manual, Hang ring, USB cable, Batteries: Built-in Li
batteries
RM 370 (free postage semenajung malaysia)
call 0196515135 fahmie
Quran Read Pen is an assistive reading device that is designed for Muslims / non-Muslims
learning to recite Holy Quran which Includes built-in speaker and headphones.
Quran Read Pen hides a unique technology that scans and pronounces Quran Page / Sura / Aya
from printed Quran. This powerful tool fits in a pocket and has an intuitive, friendly
interface.
Specification:
1. A quran read pen can read all complete quran book with 5 famous reciters' voices.
They are Maher Maekli, Alsudaes, Alhuthaifi, Albaset, Ghamidi.
2. A gold-filled and well painted holy quran sounds book. Size:20*14*3cm
3. Recording voice for comparison quran sounds.
4. Read the quran text loudly and high fidelity by touching the paper.
5. Read relevant sentence by touching anywhere of the sentence and repeat by touching
again.
6. Read the whole sura by touching the sura title;
7. 4G memory and support extend 2G TF card to extend memory for MP3 or new reciter voice.
8. Integrate with a high fidelity speaker and support the earphone;
9. Eight languages voices. They are English, Uyghur, urdu, French, Turkish, Kurdish,
Persian, Malay, and the remaining language in the production.
10. Rechargeable battery, A-Grade lithium battery built-in
Package Accessories:
Charger, Earphone, Pouch, User Manual, Hang ring, USB cable, Batteries: Built-in Li
batteries
RM 370 (free postage semenajung malaysia)
call 0196515135 fahmie
Thursday, August 18, 2011
Ensiklopedia Solat
Ensiklopedia ini harus menjadi rujukan yang penting bagi kegunaan pusat sumber, perpustakaan awam, pusat pengajian tinggi, sekolah, masjid, madrasah, kelas pengajian malah setiap rumah harus memilikinya untuk panduan seisi keluarga. Kelebihan Ensiklopedia Solat ini:
Maklumat dan ilmu yang berkaitan dengan solat.
Keistimewaan ensiklopedia ini berbanding dengan ensiklopedia lain yang ada dalam pasaran kerana mengandungi pelbagai keterangan daripada aspek, fiqah, falsafah, sejarah dan saintifik.
Setiap entri disampaikan dengan mengintegrasikan semua aspek ilmu supaya sesuai untuk rujukan kontemporari.
Disusun mengikut pendekatan mesra pembaca.
Disertakan dengan ilustrasi, foto, gambar rajah, peta minda dan jadual.
Semua hadis yang digunakan mempunyai matan, sanad dan no. hadis untuk memudahkan para pembaca membuat rujukan.
Penulis: Pelbagai Penulis
Kod Katalog : TBBK 1105
Kod ISBN : 978-967-40709-3-9
Harga :RM110.00 (termasuk postage)
Hubungi saya Untuk Mendapatkannya 0196515135
Price is negotiable for bulk buyer...
Friday, August 12, 2011
AL QURAN PEN DIGITAL (harga Promo)
"Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari dan mengajarkan Quran"
Holy Quran Pen Digital adalah alat bantuan umat Islam untuk membaca dan memahami Al-Quran yang tidak wajar dipandang enteng. Dengan kekangan kesibukan masa untuk bekerja mencari nafkah dalam kehidupan masa kini, ibubapa terpaksa menyerahkan tugas mengajar Al-Quran kepada guru agama di sekolah semata-mata dan mereka juga terbatas dari segi masa dan tahap penumpuan terhadap seseorang individu. Mengatasi masalah itu, amatlah bijak untuk kita menggunakan teknologi moden, mengumpul saham di dunia untuk kesenangan di akhirat dengan membanyakkan membeli produk-produk yang meransang anak-anak untuk mempelajari Al-Quran. Produk ini sangat sesuai untuk semua lapisan umat Islam yang ingin mempelajari Al-Quran dengan tajwid dan sebutan makhraj yang tepat, dan juga memahami makna ayat dengan mudah.
Ciri-ciri Holy Quran Reader Pen:
1. Kitab Al Quran yang lengkap 30 juzuk
2. Pembacaan mengikut tartil oleh Qari pilihan.
3. Menterjemah dalam pelbagai bahasa mengikut pilihan.
4. Menyediakan slot micro SD card untuk memuat turun audio file mengikut pilihan.
5. Mengawal nada dengan memperlahan atau menguatkan suara.
6. Bateri boleh dicas semula dengan charger yang disediakan.
7. Disediakan sekali dengan buku Iqra, bacaan doa pilihan dan surah dalam Muqaddam dan bacaan dalam solat.
8. Warranty setahun
9. Aksesori yang disertakan sekali seperti earphone,cable usb dan juga user manual.
Definisi:
Holy Quran Reading Pen ialah pen yang BOLEH MEMBACA AL-QURAN tetapi ia tidak boleh menulis. Apabila read pen ini disentuh pada mana-mana Ayat Al-Quran atau pada mana-mana Surah, maka pen tersebut akan membacanya.
Ayat-ayat Al-Quran dibaca oleh 7 orang Qari terkenal dari Masjidil Haram seperti ;
Abdul Baset Abdu Essamad
Abdul Rahman Al-Sudais
Saad Al-Ghamidi
Ali Al-Hudhaifi
Maher Al-Muayqili
Al-Menshavi
Parhizkar
Terjemahan kepada 16 bahasa:
Tafsir bahasa Arab
Bahasa Melayu
Bahasa Inggeris
Bahasa Cina
Bahasa Farsi
Bahasa Perancis
Bahasa German
Bahasa Kurdis
Bahasa Kazastan
Bahasa Pashto
Bahasa Russia
Bahasa Sepanyol
Bahasa Turki
Bahasa Urdu
Bahasa Uyghur
Bahasa Uzbekistan
Kenapakah kita harus memiliki Holy Quran Reading Pen?
1. Read Pen mempunyai keistimewaan membaca ayat per ayat dan surah per surah. Sentuh saja mata pen pada mana-mana Ayat atau
Surah, pen ini akan mengeluarkan bacaan mengkut Qari mana yang kita pilih.
2. Tidak tahu atau kurang faham membaca Al-Quran tidak lagi menjadi alasan untuk kita malas membaca dan mempelajarinya, kerana kita
boleh mempelajarinya dari bacaan yang di baca oleh Qari-qari yang dipilih.
3. Al-Quran lengkap 114 surah / 30 juz.
4. ReadPen juga berfungsi sebagai MP3 untuk memainkan lagu-lagu nasyid, dan sebagainya yang boleh di muat turun dari komputer ke dalam ReadPen ini.
5. ReadPen boleh disambungkan kepada pembesar suara supaya dapat mendengar dengan lebih kuat atau boleh juga disambungkan terus ke pembesar suara masjid atau surau tanpa memerlukan CD atau TAPE. Pen juga boleh disambung kepada earphone telinga untuk mendengar sendiri tanpa gangguan orang lain.
Kegunaan Al–Quran Read Pen ini adalah seperti:
1. Meningkatkan mutu bacaan Al-Quran.
2. Menghafaz Al-Quran.
3. Hantaran Perkahwinan
4. Cenderahati
5. Sumbangan kepada Masjid/Madrasah
6. Sedekah / Zakat.(pemberian seorang anak kepada ibu bapa)
Kelebihan:
Mudah digunakan & senang dibawa.
Sesuai untuk semua golongan.
Membantu menyempurnakan ibadah.
Menambah keyakinan apabila membaca al-Quran.
Membantu melancarkan bacaan al-Quran.
Amat sesuai dijadikan hadiah yang sangat bermakna buat orang yang dikasihi.
RM399 RM 350 (free postage)
Berminat sila hubungi saya 0196515135
Holy Quran Pen Digital adalah alat bantuan umat Islam untuk membaca dan memahami Al-Quran yang tidak wajar dipandang enteng. Dengan kekangan kesibukan masa untuk bekerja mencari nafkah dalam kehidupan masa kini, ibubapa terpaksa menyerahkan tugas mengajar Al-Quran kepada guru agama di sekolah semata-mata dan mereka juga terbatas dari segi masa dan tahap penumpuan terhadap seseorang individu. Mengatasi masalah itu, amatlah bijak untuk kita menggunakan teknologi moden, mengumpul saham di dunia untuk kesenangan di akhirat dengan membanyakkan membeli produk-produk yang meransang anak-anak untuk mempelajari Al-Quran. Produk ini sangat sesuai untuk semua lapisan umat Islam yang ingin mempelajari Al-Quran dengan tajwid dan sebutan makhraj yang tepat, dan juga memahami makna ayat dengan mudah.
Ciri-ciri Holy Quran Reader Pen:
1. Kitab Al Quran yang lengkap 30 juzuk
2. Pembacaan mengikut tartil oleh Qari pilihan.
3. Menterjemah dalam pelbagai bahasa mengikut pilihan.
4. Menyediakan slot micro SD card untuk memuat turun audio file mengikut pilihan.
5. Mengawal nada dengan memperlahan atau menguatkan suara.
6. Bateri boleh dicas semula dengan charger yang disediakan.
7. Disediakan sekali dengan buku Iqra, bacaan doa pilihan dan surah dalam Muqaddam dan bacaan dalam solat.
8. Warranty setahun
9. Aksesori yang disertakan sekali seperti earphone,cable usb dan juga user manual.
Definisi:
Holy Quran Reading Pen ialah pen yang BOLEH MEMBACA AL-QURAN tetapi ia tidak boleh menulis. Apabila read pen ini disentuh pada mana-mana Ayat Al-Quran atau pada mana-mana Surah, maka pen tersebut akan membacanya.
Ayat-ayat Al-Quran dibaca oleh 7 orang Qari terkenal dari Masjidil Haram seperti ;
Abdul Baset Abdu Essamad
Abdul Rahman Al-Sudais
Saad Al-Ghamidi
Ali Al-Hudhaifi
Maher Al-Muayqili
Al-Menshavi
Parhizkar
Terjemahan kepada 16 bahasa:
Tafsir bahasa Arab
Bahasa Melayu
Bahasa Inggeris
Bahasa Cina
Bahasa Farsi
Bahasa Perancis
Bahasa German
Bahasa Kurdis
Bahasa Kazastan
Bahasa Pashto
Bahasa Russia
Bahasa Sepanyol
Bahasa Turki
Bahasa Urdu
Bahasa Uyghur
Bahasa Uzbekistan
Kenapakah kita harus memiliki Holy Quran Reading Pen?
1. Read Pen mempunyai keistimewaan membaca ayat per ayat dan surah per surah. Sentuh saja mata pen pada mana-mana Ayat atau
Surah, pen ini akan mengeluarkan bacaan mengkut Qari mana yang kita pilih.
2. Tidak tahu atau kurang faham membaca Al-Quran tidak lagi menjadi alasan untuk kita malas membaca dan mempelajarinya, kerana kita
boleh mempelajarinya dari bacaan yang di baca oleh Qari-qari yang dipilih.
3. Al-Quran lengkap 114 surah / 30 juz.
4. ReadPen juga berfungsi sebagai MP3 untuk memainkan lagu-lagu nasyid, dan sebagainya yang boleh di muat turun dari komputer ke dalam ReadPen ini.
5. ReadPen boleh disambungkan kepada pembesar suara supaya dapat mendengar dengan lebih kuat atau boleh juga disambungkan terus ke pembesar suara masjid atau surau tanpa memerlukan CD atau TAPE. Pen juga boleh disambung kepada earphone telinga untuk mendengar sendiri tanpa gangguan orang lain.
Kegunaan Al–Quran Read Pen ini adalah seperti:
1. Meningkatkan mutu bacaan Al-Quran.
2. Menghafaz Al-Quran.
3. Hantaran Perkahwinan
4. Cenderahati
5. Sumbangan kepada Masjid/Madrasah
6. Sedekah / Zakat.(pemberian seorang anak kepada ibu bapa)
Kelebihan:
Mudah digunakan & senang dibawa.
Sesuai untuk semua golongan.
Membantu menyempurnakan ibadah.
Menambah keyakinan apabila membaca al-Quran.
Membantu melancarkan bacaan al-Quran.
Amat sesuai dijadikan hadiah yang sangat bermakna buat orang yang dikasihi.
RM
Berminat sila hubungi saya 0196515135
Friday, August 5, 2011
GOLDEN CHURN BUTTER DAN KEK LAPIS SARAWAK
The butter has been declared halal after laboratory results of a second batch of samples taken on May 5 confirmed that there was no porcine DNA detected. The alleged contamination was discovered by JAIJ in April.
In reference to the notification letter issued by JAIJ dated May 18, JAKIM concluded that the said contamination was found to have been limited to samples taken only from the batch in Johor.
Following this latest development, JAKIM had written a letter on June 30 to the manufacturer Ballantyne Foods South Melbourne regional manager Hemmat S Nasrallah confirming that their product is halal.
“Therefore we conclude that the former result of the (earlier) sample which was taken at Kluang Rail Coffee, Johor was limited to the sample and the batch only and not for other chain of Golden Churn,” it said.
The letter was also copied to the state government of Victoria Australia S.E Asia Business Office representative Tim Dillion who is based in Kuala Lumpur.
The Star had contacted Jakim’s office in Kuala Lumpur to reconfirm the product’s status and a spokesman affirmed that the product is halal.
Meanwhile, the Halal status of another product mentioned in the email – Kluang Rail coffee mix – which was said to have contained pig bones, remains unclear.
In Malaysia, the state religious authorities and not JAKIM, has full control over Islamic religious matters within their respective states – including Halal – as one of the Sultan’s remaining power vestige.
Such a fact makes efforts to unite Malaysia’s Halal standards and logo rather impossible, especially since Halal certification is a rather lucrative income earner for the state coffers, according to some industry insiders.
In addition, JAKIM’s perceived lack of enforcement bite, both in terms of manpower and jurisdiction capabilities, are also some of the other factors on why Malaysia would never be able to adopt a single Halal logo for benefit of both the industry and consumer.
- Halal Media
see the below link
http://www.halal.gov.my/v3/index.php/ms/media/berita/243-kenyataan-media-ketua-pengarah-jabatan-kemajuan-islam-malaysia-jakim
In reference to the notification letter issued by JAIJ dated May 18, JAKIM concluded that the said contamination was found to have been limited to samples taken only from the batch in Johor.
Following this latest development, JAKIM had written a letter on June 30 to the manufacturer Ballantyne Foods South Melbourne regional manager Hemmat S Nasrallah confirming that their product is halal.
“Therefore we conclude that the former result of the (earlier) sample which was taken at Kluang Rail Coffee, Johor was limited to the sample and the batch only and not for other chain of Golden Churn,” it said.
The letter was also copied to the state government of Victoria Australia S.E Asia Business Office representative Tim Dillion who is based in Kuala Lumpur.
The Star had contacted Jakim’s office in Kuala Lumpur to reconfirm the product’s status and a spokesman affirmed that the product is halal.
Meanwhile, the Halal status of another product mentioned in the email – Kluang Rail coffee mix – which was said to have contained pig bones, remains unclear.
In Malaysia, the state religious authorities and not JAKIM, has full control over Islamic religious matters within their respective states – including Halal – as one of the Sultan’s remaining power vestige.
Such a fact makes efforts to unite Malaysia’s Halal standards and logo rather impossible, especially since Halal certification is a rather lucrative income earner for the state coffers, according to some industry insiders.
In addition, JAKIM’s perceived lack of enforcement bite, both in terms of manpower and jurisdiction capabilities, are also some of the other factors on why Malaysia would never be able to adopt a single Halal logo for benefit of both the industry and consumer.
- Halal Media
see the below link
http://www.halal.gov.my/v3/index.php/ms/media/berita/243-kenyataan-media-ketua-pengarah-jabatan-kemajuan-islam-malaysia-jakim
Thursday, July 14, 2011
Halalan Toyyiban
Halalan toyyiban merely means allowed and permissible for consumption with relation to Syariah law as long as they are safe and not harmful. The opposite of halal is haram/ non-halal which means forbidden and prohibited. Any food or drink which lies within the grey area and does not fall clearly under the Halal or non-Halal category is classified as 'Syubhah', alternatively called questionable or dubious. In this category, until the status becomes clear, Muslims should avoid consuming Syubhah food or drinks. The Prophet (peace be upon Him) has given a guideline concerning Syubhah matters. It is reported by Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibn Majah and Darimi, as follow:
Which means:
What is Halal is clear. And what is Haram is also clear. And in between those two is a dubious area in which many people do not know about. So whoever distanced himself from it, he has acquitted himself (from blame). And those who fall into it, he has fallen into a state of Haram.
It is obligatory for Muslims to consume halal food and use halal products solely because they do not eat and use consumer goods for the sake of pleasure only but also for performing their duties, responsibilities and mission in this world. The general principle concerning food according to Islamic teachings is that everything is halal except impurity (or mixed with impurity), harmful and intoxicant. Therefore, it is compulsory for Muslims to eat good and healthy food and to avoid all that is forbidden as Allah mentions in the Quran. Further explanation on the principles of halal and haram is extensively elaborated in the book written by the prominent and respected Muslim scholar, Dr. Yusuf al-Qaradawi called 'The Lawful and the Prohibited in Islam'.
The inanimate and animate sources of halal are viewed inconsiderably different by Muslim Jurists (the 4 main Sunni Jurists: Maliki, Hanafi, Hanbali and Shafeii). You will find more information on this issue in the publication called 'Fiqh al-Islami wa adillatuhu (Dimashq, 1989) vol.3, by Al-Zuhayli, Wahbah. In addition, the decisions on the halalness of certain issues are also well expressed in fatwas (Islamic edicts) from either Malaysia or other countries.
Islam has introduced the concept of slaughter, whereby a naturally halal animal would have to be properly slaughtered prior to consumption. The act of slaughtering is to ensure the quality of meat and to avoid any microbial contamination, which basically covers the toyibban part of halalan toyibban. For example, a dead but unslaughtered animal is normally associated with disease. Most disease originated or carried in the animal's blood. Therefore, slaughtering is mandatory to ensure the complete drainage of blood from the animal's body, thus minimizing the chance of microbial infection. This is compatible with the overall concept of cleanliness that is always emphasized in Islam. Apart from ensuring the cleanliness of foodstuffs, Islam prohibits the usage of any materials that are detrimental to spiritual or mental well-being of a person, such as alcoholic drinks, drugs, etc. Since Islam has always encouraged its followers to choose halal, wholesome and clean foods, this awareness is always propagated in the Muslim society. This awareness is strengthened by the widespread knowledge, extolling the virtues of consuming clean and halal food, and its relationship to our daily religious practices.
Besides fulfilling the Syariah law, which is a must for Muslims, the food safety factor plays a significant contributor in determining the toyibban i.e. wholesome (safe, clean, nutritious, quality) aspects of the food. To ensure that these aspects are not taken lightly, Malaysia has defined halal food through its MS1500:2009: Halal Food - Production, Preparation, Handling and Storage -General Guidelines (Second Revision) as food permitted under the Shari'ah law and fulfills the following conditions:
Does not contain any parts or products of animals that are non-halal to Muslims or products of animals which are not slaughtered according to Shari'ah law,
Does not contain any ingredients that are Najs according to Shari'ah law,
Is safe and not harmful
Is not prepared, processed or manufactured using equipment that is contaminated with things that are Najs (filth or unclean) according to Shari'ah law,
The food or its ingredients do not contain any human parts or its derivatives that are not permitted by Shari'ah law, and
And during its preparation, processing, packaging, storage or transportation, the food is physically separated from any other food that does not meet the requirements stated in items 1., 2., 3., 4. or 5. or any other things that have been decreed as Najs (filth or unclean) by Shari'ah law.
This definition clearly demonstrates that product which is harmful, intoxicated and hazardous will not be certified halal under the Malaysian Standard.
Food safety has already become a significant factor in producing food and other consumable products. More than 200 food-borne diseases have been detected and this figure is very alarming if producers and manufacturers are not aware of the rising numbers. Guidelines and requirements on the food safety are developed around the world to accommodate to this issue. Organizations and agencies such as WHO, FAO, USFDA, EU and even Malaysia have different guidelines to ensure that the food safety aspect is the number one priority
Which means:
What is Halal is clear. And what is Haram is also clear. And in between those two is a dubious area in which many people do not know about. So whoever distanced himself from it, he has acquitted himself (from blame). And those who fall into it, he has fallen into a state of Haram.
It is obligatory for Muslims to consume halal food and use halal products solely because they do not eat and use consumer goods for the sake of pleasure only but also for performing their duties, responsibilities and mission in this world. The general principle concerning food according to Islamic teachings is that everything is halal except impurity (or mixed with impurity), harmful and intoxicant. Therefore, it is compulsory for Muslims to eat good and healthy food and to avoid all that is forbidden as Allah mentions in the Quran. Further explanation on the principles of halal and haram is extensively elaborated in the book written by the prominent and respected Muslim scholar, Dr. Yusuf al-Qaradawi called 'The Lawful and the Prohibited in Islam'.
The inanimate and animate sources of halal are viewed inconsiderably different by Muslim Jurists (the 4 main Sunni Jurists: Maliki, Hanafi, Hanbali and Shafeii). You will find more information on this issue in the publication called 'Fiqh al-Islami wa adillatuhu (Dimashq, 1989) vol.3, by Al-Zuhayli, Wahbah. In addition, the decisions on the halalness of certain issues are also well expressed in fatwas (Islamic edicts) from either Malaysia or other countries.
Islam has introduced the concept of slaughter, whereby a naturally halal animal would have to be properly slaughtered prior to consumption. The act of slaughtering is to ensure the quality of meat and to avoid any microbial contamination, which basically covers the toyibban part of halalan toyibban. For example, a dead but unslaughtered animal is normally associated with disease. Most disease originated or carried in the animal's blood. Therefore, slaughtering is mandatory to ensure the complete drainage of blood from the animal's body, thus minimizing the chance of microbial infection. This is compatible with the overall concept of cleanliness that is always emphasized in Islam. Apart from ensuring the cleanliness of foodstuffs, Islam prohibits the usage of any materials that are detrimental to spiritual or mental well-being of a person, such as alcoholic drinks, drugs, etc. Since Islam has always encouraged its followers to choose halal, wholesome and clean foods, this awareness is always propagated in the Muslim society. This awareness is strengthened by the widespread knowledge, extolling the virtues of consuming clean and halal food, and its relationship to our daily religious practices.
Besides fulfilling the Syariah law, which is a must for Muslims, the food safety factor plays a significant contributor in determining the toyibban i.e. wholesome (safe, clean, nutritious, quality) aspects of the food. To ensure that these aspects are not taken lightly, Malaysia has defined halal food through its MS1500:2009: Halal Food - Production, Preparation, Handling and Storage -General Guidelines (Second Revision) as food permitted under the Shari'ah law and fulfills the following conditions:
Does not contain any parts or products of animals that are non-halal to Muslims or products of animals which are not slaughtered according to Shari'ah law,
Does not contain any ingredients that are Najs according to Shari'ah law,
Is safe and not harmful
Is not prepared, processed or manufactured using equipment that is contaminated with things that are Najs (filth or unclean) according to Shari'ah law,
The food or its ingredients do not contain any human parts or its derivatives that are not permitted by Shari'ah law, and
And during its preparation, processing, packaging, storage or transportation, the food is physically separated from any other food that does not meet the requirements stated in items 1., 2., 3., 4. or 5. or any other things that have been decreed as Najs (filth or unclean) by Shari'ah law.
This definition clearly demonstrates that product which is harmful, intoxicated and hazardous will not be certified halal under the Malaysian Standard.
Food safety has already become a significant factor in producing food and other consumable products. More than 200 food-borne diseases have been detected and this figure is very alarming if producers and manufacturers are not aware of the rising numbers. Guidelines and requirements on the food safety are developed around the world to accommodate to this issue. Organizations and agencies such as WHO, FAO, USFDA, EU and even Malaysia have different guidelines to ensure that the food safety aspect is the number one priority
Monday, June 20, 2011
Mengapa Halal Malaysia
Oleh: Lokman Ab.Rahman
Kita mungkin tertanya-tanya mengapa logo halal yang dikeluarkan di negara ini digandingkan dengan perkataan Malaysia, iaitu Halal Malaysia. Pada perspektif syarak, perkataan halal sudah cukup sebagai penunjuk aras bahawa sesuatu barangan itu dibenarkan atau harus digunakan sama ada dari segi hukum, keselamatan dan mutu. Sudah memadai dengan satu perkataan halal yang boleh berdiri sendiri.
Inilah suatu keunikan di Malaysia. Sebelum penandaan halal menjadi faktor penting dalam dunia perniagaan hari ini, ia telah tertanam kukuh dalam kebudayaan masyarakat Melayu Islam yang amat sensitif terutamanya bagi sumber makanan dan produk barangan gunaan harian. Namun demikian penggunaan bahan dan barangan yang ringkas lebih-lebih lagi dalam produk makanan pada masa-masa yang lalu menyebabkan perlebelan ini tidak dipandang begitu penting berbanding pada hari ini.
Masyarakat Malaysia yang terbina di atas pelbagai bangsa, agama dan budaya merupakan aset penting dalam membentuk pensijilan halal Malaysia. Pada umumnya melihat penggunaan logo dan sistem pensijilan ini semata-mata untuk kelompok pengguna Melayu Muslim di negara ini bagi memudahkan mereka membuat pilihan barangan tanpa ragu-ragu di pasaran. Sebaliknya setelah diperkenalkan hampir sepuluh tahun, sambutan kehadirannya amat mengejutkan. Perkataan halal hari ini bukan lagi menjadi milik mutlak etnik Melayu Muslim.
Golongan peniaga yang rata-ratanya dipegang oleh etnik China mula sedar kepentingan halal dan menuntut supaya produk barangan mereka diberikan pengesahan halal sedangkan mereka majoritinya bukan penganut Islam. Perubahan ini telah memecah tembok sempadan perbezaan agama dan merentasi sempadan perbezaan budaya yang mana selama ini kita salah menganggap piawaian halal hanyalah untuk penganut Islam sahaja. Begitu juga pemilik industri Barat dan Eropah seperti Amerika Syarikat, Jerman, Belanda dan New Zealand mereka membuat palaburan besar di Negara ini. Di Asia, Negara Jepun dan Thailand juga tidak kurang pentingnya dalam hal ini. Mereka menjadikan logo halal sebagai marketing tool untuk memenangi hati pengguna.
Golongan pengeluar telah meletakkan nilai label halal pada barangan mereka lebih mahal dan bernilai berbading produk yang dikeluarkan. Kadang-kala tanpa label halal rasmi yang dikeluarkan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia atau Jabatan/Majlis Agama Islam mereka menganggap sukar memasarkan produk , malah dalam keadaan tertentu pengguna akan mempertikaikannya. Kini halal telah menjadi nilai komersial yang begitu penting dan tinggi mengatasi sempadan bangsa, agama dan antarabangsa.
Demi tujuan perniagaan, ada kalanya pihak pengeluar begitu melampau. Mereka seboleh mungkin cuba mengekplotasi para pengguna dan pembeli dengan memakai logo halal pada semua barangan tidak kira apa jenis produk yang dipasarkan. Hal ini menimbulkan kebimbangan menyebabkan lahir desakan supaya logo haram turut diperkenalkan. Dalam hal ini, Mantan Menteri di Jabatan Menteri, Datuk Abdul Hamid Zainal Abidin telah memberi jawapannya bahawa logo halal sudah memadai bagi umat Islam di negara ini membezakan sesuatu produk itu halal atau sebaliknya (Utusan Malaysia, 27 Sept. 2002).
Sebenarnya, di antara kepentingan peniaga dan jaminan kepada pengguna, JAKIM/JAIN mengawalnya berdasarkan tuntutan syarak. Oleh itu tidak semua permintaan pengusaha yang memohon penggunaan logo dan sijil halal dapat dipenuhi. Produk asli atau nature product yang tidak melalui proses produksi seperti rempah-ratus, air mutlak, buah-buahan dan ikan adalah tidak perlu kepada pensijilan halal. Ringkasnya kesemua bahan asli yang tidak melalui proses pengubahsuaian, penambahan dan pemeraman adalah bahan yang tidak tersenarai bagi permohonan halal. Selain itu ke semua obat-obatan atau keluaran farmaseutikal tidak termasuk dalam pensijilan halal ini kerana ia keperluan darurat kepada pesakit. Begitu juga sesuatu pengeluar jenama produk yang sudah dikenali tidak halal adalah tidak akan diproses permohonannya walaupun produk yang akan dikeluarkan tersebut masih tidak bertentangan dengan syarak. Tindakan ini untuk mengelakkan kekeliruan dan keraguan kepada masyarakat umum. Seterusnya makanan binatang khususnya yang tidak halal seperti kucing . Ini adalah kerana binatang tidak dikenakan sebarang taklif dosa-pahala seperti manusia. Sebagai jaminan keselamatan pengguna, logo halal tidak dibenarkan dicetak pada bahan gunaan yang berisiko seperti bahan cecair pencuci dan sijil halal hanya dikeluarkan kepada pemohon sahaja.
Secara ringkasnya antara beberapa katogeri produk yang tidak layak membuat permohonan halal ialah :
i. Bahan asli atau nature,
ii. Ubat-ubatan,
iii. Jenama produk yang terkenal tidak halal,
iv. Makanan binatang,
v. Pewarna rambut.
JAKIM sebagai badan penyelaras pensijilan halal Malaysia telah memperkenalkan logo halal baru yang standard di seluruh Malaysia. Logo standard ini menjawab terhadap segala persoalan dan kekeliruan yang seringkali timbul oleh orang ramai memandang setiap jabatan agama Islam negeri-negeri mengeluarkan logo halal masing-masing yang mempunyai identiti tersendiri. Logo baru ini hanya mengandungi perkataan halal dalam tulisan Arab-Jawi dan perkataan Malaysia dalam tulisan Rumi. Yang membezakan di antara logo-logo halal yang dikeluarkan hanya dapat dikenali berdasarkan kod nombor mengikut kod nombor kad pengenalan berdasarkan negeri-negeri yang digunapakai di Malaysia. Sebagai panduan kepada pengguna, logo baru yang keluarkan secara rasmi kepada premis pemohon ialah bewarna hitam pekat. Bagi memudahkan pihak pengeluar, mereka dibenarkan menggunakan warna-warna yang lain mengikut produk dihasilkan asalkan tidak sedikitpun merubah speksifikasi logo asal.
Dengan memperkenalkan logo baru ini pada 2003 lepas, maka secara langsung logo-logo lama yang masih beredar di pasaran seperti yang tercatat perkataan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Jabatan/Majlis Agama Islam Negeri-negeri dijangka akan dapat dihapuskan sehingga di penghujung tahun ini, 2004. Tujuan utama pengenalan logo ini ialah untuk penyelarasan, di samping itu strategi lain ialah untuk menghapuskan penggunaan logo halal palsu seperti BAHIES dan sebarang perlabelan halal yang tidak tidak disahkan oleh mana-mana pihak berautoriti Islam negara. Label halal yang banyak digunakan oleh pihak premis tanpa pengesahan rasmi JAKIM/JAIN tidak boleh dipertanggungjawabkan sungguhpun penggunaannya tiada sekatan dari perundangan. Kesemuanya ini dimulakan di Malaysia dan tidak negara Islam lain.
Pendekatan ini sangat berbeza jika dibandingkan dengan logo-logo yang dikeluarkan oleh badan-badan Islam seperti Indonesia, Amerika, Thailand dan Singapura. Indonesia hanya mengunakan perkataan Arab halal, Majlis Makanan dan Nutrasi Amerika (IFANCA) yang begitu dominan di A.S. menggunakan simbol ‘M’ yang merujuk kepada muslim dan Thailand menampilkan kalimah Syaikh al-Islam yang merujuk kepada badan Islam yang berautoriti di sana.
Di Malaysia, sungguhpun logo halal nampak begitu gah dan berpengaruh di kalangan pengguna dan pengusaha, tetapi pemakaiannya adalah tidak diwajibkan dari segi undang-undang. Kekuatannya ialah sebagai simbol jaminan kualiti berasaskan syarak yang menekankan aspek mutu produk, kesucian dan keselamatan. Ia merupakan suatu pilihan kepada pengeluar memohon untuk menggunakannya dan ia dikeluarkan secara pentadbiran oleh pihak JAKIM/JAIN. Sesetengah pihak menganggapnya sebagai tanggungjawab sosial. Namun demikian penggunaanya telah berubah secara mendadak menjadi keperluan pihak industri pengeluar produk makanan dan barangan gunaan untuk meyakinkan pengguna. Melalui elemen halal, pihak kerajaan telah berjaya membuka peluang persaiangan perniagaan antara pengeluar supaya barangan menjadi lebih berkualiti tinggi dan meyakinkan. Iklim perdagangan yang sihat ini telah berjaya dirintis di pasaran tempatan dan mula giat melebar di persada perdagangan antarabangsa.
Lokman Ab. Rahman,
Peg. Kajian Makanan & Barangan Gunaan Islam,
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia.
Kita mungkin tertanya-tanya mengapa logo halal yang dikeluarkan di negara ini digandingkan dengan perkataan Malaysia, iaitu Halal Malaysia. Pada perspektif syarak, perkataan halal sudah cukup sebagai penunjuk aras bahawa sesuatu barangan itu dibenarkan atau harus digunakan sama ada dari segi hukum, keselamatan dan mutu. Sudah memadai dengan satu perkataan halal yang boleh berdiri sendiri.
Inilah suatu keunikan di Malaysia. Sebelum penandaan halal menjadi faktor penting dalam dunia perniagaan hari ini, ia telah tertanam kukuh dalam kebudayaan masyarakat Melayu Islam yang amat sensitif terutamanya bagi sumber makanan dan produk barangan gunaan harian. Namun demikian penggunaan bahan dan barangan yang ringkas lebih-lebih lagi dalam produk makanan pada masa-masa yang lalu menyebabkan perlebelan ini tidak dipandang begitu penting berbanding pada hari ini.
Masyarakat Malaysia yang terbina di atas pelbagai bangsa, agama dan budaya merupakan aset penting dalam membentuk pensijilan halal Malaysia. Pada umumnya melihat penggunaan logo dan sistem pensijilan ini semata-mata untuk kelompok pengguna Melayu Muslim di negara ini bagi memudahkan mereka membuat pilihan barangan tanpa ragu-ragu di pasaran. Sebaliknya setelah diperkenalkan hampir sepuluh tahun, sambutan kehadirannya amat mengejutkan. Perkataan halal hari ini bukan lagi menjadi milik mutlak etnik Melayu Muslim.
Golongan peniaga yang rata-ratanya dipegang oleh etnik China mula sedar kepentingan halal dan menuntut supaya produk barangan mereka diberikan pengesahan halal sedangkan mereka majoritinya bukan penganut Islam. Perubahan ini telah memecah tembok sempadan perbezaan agama dan merentasi sempadan perbezaan budaya yang mana selama ini kita salah menganggap piawaian halal hanyalah untuk penganut Islam sahaja. Begitu juga pemilik industri Barat dan Eropah seperti Amerika Syarikat, Jerman, Belanda dan New Zealand mereka membuat palaburan besar di Negara ini. Di Asia, Negara Jepun dan Thailand juga tidak kurang pentingnya dalam hal ini. Mereka menjadikan logo halal sebagai marketing tool untuk memenangi hati pengguna.
Golongan pengeluar telah meletakkan nilai label halal pada barangan mereka lebih mahal dan bernilai berbading produk yang dikeluarkan. Kadang-kala tanpa label halal rasmi yang dikeluarkan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia atau Jabatan/Majlis Agama Islam mereka menganggap sukar memasarkan produk , malah dalam keadaan tertentu pengguna akan mempertikaikannya. Kini halal telah menjadi nilai komersial yang begitu penting dan tinggi mengatasi sempadan bangsa, agama dan antarabangsa.
Demi tujuan perniagaan, ada kalanya pihak pengeluar begitu melampau. Mereka seboleh mungkin cuba mengekplotasi para pengguna dan pembeli dengan memakai logo halal pada semua barangan tidak kira apa jenis produk yang dipasarkan. Hal ini menimbulkan kebimbangan menyebabkan lahir desakan supaya logo haram turut diperkenalkan. Dalam hal ini, Mantan Menteri di Jabatan Menteri, Datuk Abdul Hamid Zainal Abidin telah memberi jawapannya bahawa logo halal sudah memadai bagi umat Islam di negara ini membezakan sesuatu produk itu halal atau sebaliknya (Utusan Malaysia, 27 Sept. 2002).
Sebenarnya, di antara kepentingan peniaga dan jaminan kepada pengguna, JAKIM/JAIN mengawalnya berdasarkan tuntutan syarak. Oleh itu tidak semua permintaan pengusaha yang memohon penggunaan logo dan sijil halal dapat dipenuhi. Produk asli atau nature product yang tidak melalui proses produksi seperti rempah-ratus, air mutlak, buah-buahan dan ikan adalah tidak perlu kepada pensijilan halal. Ringkasnya kesemua bahan asli yang tidak melalui proses pengubahsuaian, penambahan dan pemeraman adalah bahan yang tidak tersenarai bagi permohonan halal. Selain itu ke semua obat-obatan atau keluaran farmaseutikal tidak termasuk dalam pensijilan halal ini kerana ia keperluan darurat kepada pesakit. Begitu juga sesuatu pengeluar jenama produk yang sudah dikenali tidak halal adalah tidak akan diproses permohonannya walaupun produk yang akan dikeluarkan tersebut masih tidak bertentangan dengan syarak. Tindakan ini untuk mengelakkan kekeliruan dan keraguan kepada masyarakat umum. Seterusnya makanan binatang khususnya yang tidak halal seperti kucing . Ini adalah kerana binatang tidak dikenakan sebarang taklif dosa-pahala seperti manusia. Sebagai jaminan keselamatan pengguna, logo halal tidak dibenarkan dicetak pada bahan gunaan yang berisiko seperti bahan cecair pencuci dan sijil halal hanya dikeluarkan kepada pemohon sahaja.
Secara ringkasnya antara beberapa katogeri produk yang tidak layak membuat permohonan halal ialah :
i. Bahan asli atau nature,
ii. Ubat-ubatan,
iii. Jenama produk yang terkenal tidak halal,
iv. Makanan binatang,
v. Pewarna rambut.
JAKIM sebagai badan penyelaras pensijilan halal Malaysia telah memperkenalkan logo halal baru yang standard di seluruh Malaysia. Logo standard ini menjawab terhadap segala persoalan dan kekeliruan yang seringkali timbul oleh orang ramai memandang setiap jabatan agama Islam negeri-negeri mengeluarkan logo halal masing-masing yang mempunyai identiti tersendiri. Logo baru ini hanya mengandungi perkataan halal dalam tulisan Arab-Jawi dan perkataan Malaysia dalam tulisan Rumi. Yang membezakan di antara logo-logo halal yang dikeluarkan hanya dapat dikenali berdasarkan kod nombor mengikut kod nombor kad pengenalan berdasarkan negeri-negeri yang digunapakai di Malaysia. Sebagai panduan kepada pengguna, logo baru yang keluarkan secara rasmi kepada premis pemohon ialah bewarna hitam pekat. Bagi memudahkan pihak pengeluar, mereka dibenarkan menggunakan warna-warna yang lain mengikut produk dihasilkan asalkan tidak sedikitpun merubah speksifikasi logo asal.
Dengan memperkenalkan logo baru ini pada 2003 lepas, maka secara langsung logo-logo lama yang masih beredar di pasaran seperti yang tercatat perkataan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Jabatan/Majlis Agama Islam Negeri-negeri dijangka akan dapat dihapuskan sehingga di penghujung tahun ini, 2004. Tujuan utama pengenalan logo ini ialah untuk penyelarasan, di samping itu strategi lain ialah untuk menghapuskan penggunaan logo halal palsu seperti BAHIES dan sebarang perlabelan halal yang tidak tidak disahkan oleh mana-mana pihak berautoriti Islam negara. Label halal yang banyak digunakan oleh pihak premis tanpa pengesahan rasmi JAKIM/JAIN tidak boleh dipertanggungjawabkan sungguhpun penggunaannya tiada sekatan dari perundangan. Kesemuanya ini dimulakan di Malaysia dan tidak negara Islam lain.
Pendekatan ini sangat berbeza jika dibandingkan dengan logo-logo yang dikeluarkan oleh badan-badan Islam seperti Indonesia, Amerika, Thailand dan Singapura. Indonesia hanya mengunakan perkataan Arab halal, Majlis Makanan dan Nutrasi Amerika (IFANCA) yang begitu dominan di A.S. menggunakan simbol ‘M’ yang merujuk kepada muslim dan Thailand menampilkan kalimah Syaikh al-Islam yang merujuk kepada badan Islam yang berautoriti di sana.
Di Malaysia, sungguhpun logo halal nampak begitu gah dan berpengaruh di kalangan pengguna dan pengusaha, tetapi pemakaiannya adalah tidak diwajibkan dari segi undang-undang. Kekuatannya ialah sebagai simbol jaminan kualiti berasaskan syarak yang menekankan aspek mutu produk, kesucian dan keselamatan. Ia merupakan suatu pilihan kepada pengeluar memohon untuk menggunakannya dan ia dikeluarkan secara pentadbiran oleh pihak JAKIM/JAIN. Sesetengah pihak menganggapnya sebagai tanggungjawab sosial. Namun demikian penggunaanya telah berubah secara mendadak menjadi keperluan pihak industri pengeluar produk makanan dan barangan gunaan untuk meyakinkan pengguna. Melalui elemen halal, pihak kerajaan telah berjaya membuka peluang persaiangan perniagaan antara pengeluar supaya barangan menjadi lebih berkualiti tinggi dan meyakinkan. Iklim perdagangan yang sihat ini telah berjaya dirintis di pasaran tempatan dan mula giat melebar di persada perdagangan antarabangsa.
Lokman Ab. Rahman,
Peg. Kajian Makanan & Barangan Gunaan Islam,
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia.
Tuesday, May 24, 2011
Halal Cosmetics: Between Real Concerns and Plain Ignorance
By Kamarul Aznam Kamaruzaman
Original Article Source: The Halal Journal
Filed Under: Halal Cosmetics
Despite commanding an impressive market size, the Muslim cosmetic-using population seemed blissfully happy dabbing their cheeks with products of questionable health and religious compliance. On the other hand, perhaps they just sincerely did not know… Tasha just turned fourteen and among her Form Two peers at the Convent Bukit Nanas Secondary School here in Kuala Lumpur, she is considered to be the most popular, not least because of her looks. Of mixed parentage between her Malay mom and her German dad, Tasha’s Pan-Asian looks have been featured in many television commercials and teen magazines. It is not surprising that of all her many birthday presents, the one she loved the most is from her mom: a Body Shop’s birthday gift set. “She seemed so happy, so innocent,” said her mom. “I don’t want her to lose out on being a teenager. It means so much to her, I mean, look at her…,” she said smilingly as Tasha gets an impromptu mini makeover amidst the shrieking and laughter of her friends. Mom says she respects and support what the brand stands for, and would like to pass this on to her daughter. “I want her to feel good about herself, but I also want to teach her to be more responsible. She needs to know what she’s doing or using is not harmful to herself, the environment and most importantly, to her faith,” said mom.
Like many other emerging economies, Malaysia is not spared from the global marketing onslaught wielded by major cosmetics manufacturers. Fear of being left behind has driven Malaysia’s Muslim majority population to embrace the Western image of perfection, however flawed it might be. “With an increase in global communication, mass consumerism and sophisticated marketing, there is so much social pressure on women to emulate the 16-year-old, slim and tall models with porcelain skin and no signs of ageing,” said Dr Mah Hussain-Gambles, founder and formulator of her own Halal certified skincare range – Saaf Pure Skincare, a UK-based Halal cosmetics brand. “With improved technology, it is now also becoming easier to maintain youthful looks. With all the choice and availability, it is no surprise that female consumers are increasingly buying more cosmetics,” said the London-based Muslim chemist turned entrepreneur. As it is, Europe is the world’s largest producer of cosmetic products, followed by the United States and Japan. Out of the total projected global cosmetics sales of € 126 billion in 2007, the European market has the largest share of about 55 per cent. Major global cosmetics producers are mainly multinational companies such as L’Oreal Group, Procter & Gamble, Unilever, Shiseido, Esteé Lauder, Avon, and Johnson & Johnson.
Many of them are also involved in other sectors such as pharmaceuticals, chemicals and food products. Behind this glitter and glamour however, lies an overgrown monster desperate for an extreme makeover. “It is actually a much more ruthless global industry than we are led to believe,” said Muhammed Hamudi Sheikh Abdul Khalid, executive chairman of El-Hajj Products Sdn Bhd, who manufactures a range of Halal certified skincare products for use during umrah and Hajj. “Adhering to Shariah is probably the last thing on their minds,” he added. Rising cost of funds also meant that the market players had to continually invest in the most cost effective raw ingredients, and that is happily rendered by the rendering industry. Renderers call themselves "the invisible industry" and are thankful that most people remain blissfully unaware of their existence. At hundreds of plants in the United States each year, more than 12.5 million tonnes of dead animals, bones, fat and meat waste, and used cooking fats and oils are heat-treated and melted down. Most of it to become protein supplements fed to pets, chickens, cows, sheep and other animals, whilst the rest are used to make products ranging from gelatine to cosmetics. Although Islamic scholars have differing opinions on the rendering process, citing the change-of-state, or istihala, as the central argument to the acceptable use of gelatine and cosmetics, the verdict is however clear on the use of swine placenta in many types of cosmetics including wrinkle creams and facemasks.
Due to its biological similarities to human placenta and its excellent skin healing properties, swine placenta is considered as the darling of the cosmetics industry, not least because it is cheap and is easily available. “With regard to swine placenta, I would not be surprised if it is still used in some commercial brands, in parts of the world that have little or no regulatory processes,” said Dr Mah. “I would advise buying cosmetics from the EU, which has very strict legislations for the manufacturer to indicate all ingredients on the label.” Considering the hefty investment that the industry pledges in scientific research and development, product innovation and expansion into new markets across the globe, she says it should be easier for the industry to come up with ‘friendlier’ alternatives. Concerns over the health and environmental hazards posed by the cosmetics industry are also on the rise. In 2002, the Breast Cancer Fund, Environmental Working Group, National Black Environmental Justice Network and others launched the Campaign for Safe Cosmetics. Its goal is the phase-out of cosmetics ingredients linked to cancer, birth defects, and other health problems. In May 2006, Friends of the Earth and the International Centre for Technology Assessment petitioned the US Food and Drug Administration (FDA) to monitor products with nano-particle ingredients, including more than 100 cosmetics and sunscreens. Due to their incredibly small size, nano-particles can enter tissues and cells, thus are able to cause biochemical damage. Some of their findings are staggering: breast cancer, genital abnormalities, and distortion and damage of genetic material, passed on to infants during breast-feeding. These are just some of the health hazards discovered but played down and categorised as “junk science” by the deep-pocketed global cosmetics industry. Whenever the public’s approval ratings go down, the industry would activate “green-washing” tactics, or environmental public relation exercise, to portray the renderer and the entire cosmetics industry to be as “socially responsible” and “dedicated to preserving the environment.” This is quite understandable, as the stakes are very high indeed. Nevertheless, while many animal, health and environmental organisations are pushing for some form of reform within the mainstream cosmetics industry, the Muslim consumers are continually being left unheard, despite the potentially high market share it commands. A recent survey conducted by Messe Frankfurt GmbH, organisers of the Beautyworld Middle East event in Dubai, tells of a more compelling argument – approximately USD150 million worth of Halal merchandise are distributed through the United Arab Emirates every year, and a significant proportion of these are said to be accounted for cosmetics and personal care items.
In the Middle Eastern region, the market size of Halal personal care products is currently estimated to be worth approximately USD560 million. The market for beauty and grooming products in the Middle East as a whole is said to be currently growing at 12 per cent per annum, with cosmetic-related sales valued at USD2.1 billion last year. In Saudi Arabia alone, the total sales of cosmetics-related products reached USD1.3 billion in 2006. According to Elaine O’Connor, senior show manager for Messe Frankfurt, organisers of Beautyworld Middle East, the growth is being mirrored by the demand for Halal personal care products, which in turn is being driven by increased consumer knowledge of the ingredients used and the way they are produced. A recent survey conducted by KasehDia Consulting revealed that although the existing awareness of Halal cosmetics is still low, there has been increasing level of awareness concerning Halal cosmetics, and consumers who are all set to purchase Halal cosmetics, if and when they are readily available. The survey found that approximately approximately 57.6 and 37.7 per cent of Muslims in emerging markets like Singapore and Indonesia, respectively, are aware and claim that they will purchase Halal cosmetics if the products are available. Among these respondents, however, more than half admitted to having difficulties finding Halal cosmetics. “Admittedly the current awareness level on Halal cosmetics is still low,” said Irfan Sungkar, head of research and strategic projects at KasehDia Consulting, “but it is definitely increasing rapidly.” “The problem here is the availability of these products. This is possibly due to the accessibility of ingredients and raw materials that complies with Halal standards, and assuring the integrity of its Halal status. It is a vicious cycle that the industry needs to overcome,” he added. The common problem here, it seems, is choice, or in this case, the lack of it.
“The only way I can get Halal certified facial wash, not even cosmetics mind you, is if a friend drives up to Malaysia and buy it for me,” writes a Singaporean blogger MissFit. “At least they have more home-grown and natural products, and they are also Halal certified.” As it is, there is one well-known Halal certified cosmetics range in Singapore; that being the Sheer Secrets skincare range, manufactured by Sheer Healthpharm Pte Ltd. By capitalising on the country’s diversified natural flora and fauna with the help of biotechnology, Malaysia has been successful in developing its resource-based bio-generic industry, including the cosmetics and personal care sector. The Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM) ensures that they are also Halal-compliant.
“For Halal cosmetics, we really need to do very aggressive promotions,” said Wan Norma Wan Daud, director of the Product and Services Development Division, Malaysian External Trade Development Corporation or MATRADE. As the agency entrusted to promote Malaysian trade and export overseas, MATRADE is also responsible in promoting Malaysian Halal exports overseas. Some of the Malaysian Halal certified cosmetics brands include Safi, Binari, Syahirah, Clara International, and a few others. “We not only need to create awareness amongst the Muslims that they should be concerned about the cosmetic’s composition, but also tell them that Halal cosmetics are available and where to get them. Malaysia can sell a lot especially to the Middle East, simply because ours is certified Halal,” she added. She also thinks that Islamic scholars must set the record straight on various issues concerning the use of cosmetics and the set limits for Muslims. One immediate issue is the fatwa on cosmetic plastic surgeries to beautify ‘defects’, or the use of Botox injections for a more youthful and younger looking skin. So far, Malaysia remains as the only country to issue a fatwa and disallow the use of Botox by Muslims. Others however, regard a fatwa on such a matter as irrelevant.
“Can we even consider putting on makeup to show non-muhrims as darurah?” asked Yazid Yahya, a local banker and a doting dad of two daughters. “In other words, can someone die if they do not get their daily dose of powder, lipstick and eyeliner?” Yazid looked utterly bewildered. Scientists should also come up with more affordable Halal alternatives to replace the existing controversial ingredients. The legacy of Al Razi (Rhazes) in the fields of biotechnology over 1,000 years ago should easily be the main driving force for today’s Muslim scientists. The global Muslim consumers themselves should also exercise their rights and push the mainstream cosmetics industry to listen to their grievances. Just Google “cosmetic concerns” and a whole list of websites dedicated to various causes opens up. Be it against animal testing, organic, safe, natural, or ethical, the list goes on. Halal activists however, are nowhere to be seen. In fact, the Muslim market can easily find powerful allies who support ethical and healthy businesses, including natural and organic, vegetarian, environmentally friendly and fair trade industries. The potential Muslim market is indeed enormous. However, before anybody can reap the rewards, there needs to be a serious shifting of the mindsets of the mainstream cosmetics manufacturers, the global Muslim consumers, and the scholars and scientists alike. But the signs are all there: the next wave of change in cosmetics will be more faith-based. Truth is; there are so much the mainstream cosmetics industry can learn from Halal and all its inherent values. Not just a lifestyle, it is a confirmation that what Allah swt has designed for us is undoubtedly better. Better for us, both physically and spiritually; better for the animals we raise and eat; and better for the environment and the land we live on. Ultimately, it can also be very good for business.
Original Article Source: The Halal Journal
Filed Under: Halal Cosmetics
Despite commanding an impressive market size, the Muslim cosmetic-using population seemed blissfully happy dabbing their cheeks with products of questionable health and religious compliance. On the other hand, perhaps they just sincerely did not know… Tasha just turned fourteen and among her Form Two peers at the Convent Bukit Nanas Secondary School here in Kuala Lumpur, she is considered to be the most popular, not least because of her looks. Of mixed parentage between her Malay mom and her German dad, Tasha’s Pan-Asian looks have been featured in many television commercials and teen magazines. It is not surprising that of all her many birthday presents, the one she loved the most is from her mom: a Body Shop’s birthday gift set. “She seemed so happy, so innocent,” said her mom. “I don’t want her to lose out on being a teenager. It means so much to her, I mean, look at her…,” she said smilingly as Tasha gets an impromptu mini makeover amidst the shrieking and laughter of her friends. Mom says she respects and support what the brand stands for, and would like to pass this on to her daughter. “I want her to feel good about herself, but I also want to teach her to be more responsible. She needs to know what she’s doing or using is not harmful to herself, the environment and most importantly, to her faith,” said mom.
Like many other emerging economies, Malaysia is not spared from the global marketing onslaught wielded by major cosmetics manufacturers. Fear of being left behind has driven Malaysia’s Muslim majority population to embrace the Western image of perfection, however flawed it might be. “With an increase in global communication, mass consumerism and sophisticated marketing, there is so much social pressure on women to emulate the 16-year-old, slim and tall models with porcelain skin and no signs of ageing,” said Dr Mah Hussain-Gambles, founder and formulator of her own Halal certified skincare range – Saaf Pure Skincare, a UK-based Halal cosmetics brand. “With improved technology, it is now also becoming easier to maintain youthful looks. With all the choice and availability, it is no surprise that female consumers are increasingly buying more cosmetics,” said the London-based Muslim chemist turned entrepreneur. As it is, Europe is the world’s largest producer of cosmetic products, followed by the United States and Japan. Out of the total projected global cosmetics sales of € 126 billion in 2007, the European market has the largest share of about 55 per cent. Major global cosmetics producers are mainly multinational companies such as L’Oreal Group, Procter & Gamble, Unilever, Shiseido, Esteé Lauder, Avon, and Johnson & Johnson.
Many of them are also involved in other sectors such as pharmaceuticals, chemicals and food products. Behind this glitter and glamour however, lies an overgrown monster desperate for an extreme makeover. “It is actually a much more ruthless global industry than we are led to believe,” said Muhammed Hamudi Sheikh Abdul Khalid, executive chairman of El-Hajj Products Sdn Bhd, who manufactures a range of Halal certified skincare products for use during umrah and Hajj. “Adhering to Shariah is probably the last thing on their minds,” he added. Rising cost of funds also meant that the market players had to continually invest in the most cost effective raw ingredients, and that is happily rendered by the rendering industry. Renderers call themselves "the invisible industry" and are thankful that most people remain blissfully unaware of their existence. At hundreds of plants in the United States each year, more than 12.5 million tonnes of dead animals, bones, fat and meat waste, and used cooking fats and oils are heat-treated and melted down. Most of it to become protein supplements fed to pets, chickens, cows, sheep and other animals, whilst the rest are used to make products ranging from gelatine to cosmetics. Although Islamic scholars have differing opinions on the rendering process, citing the change-of-state, or istihala, as the central argument to the acceptable use of gelatine and cosmetics, the verdict is however clear on the use of swine placenta in many types of cosmetics including wrinkle creams and facemasks.
Due to its biological similarities to human placenta and its excellent skin healing properties, swine placenta is considered as the darling of the cosmetics industry, not least because it is cheap and is easily available. “With regard to swine placenta, I would not be surprised if it is still used in some commercial brands, in parts of the world that have little or no regulatory processes,” said Dr Mah. “I would advise buying cosmetics from the EU, which has very strict legislations for the manufacturer to indicate all ingredients on the label.” Considering the hefty investment that the industry pledges in scientific research and development, product innovation and expansion into new markets across the globe, she says it should be easier for the industry to come up with ‘friendlier’ alternatives. Concerns over the health and environmental hazards posed by the cosmetics industry are also on the rise. In 2002, the Breast Cancer Fund, Environmental Working Group, National Black Environmental Justice Network and others launched the Campaign for Safe Cosmetics. Its goal is the phase-out of cosmetics ingredients linked to cancer, birth defects, and other health problems. In May 2006, Friends of the Earth and the International Centre for Technology Assessment petitioned the US Food and Drug Administration (FDA) to monitor products with nano-particle ingredients, including more than 100 cosmetics and sunscreens. Due to their incredibly small size, nano-particles can enter tissues and cells, thus are able to cause biochemical damage. Some of their findings are staggering: breast cancer, genital abnormalities, and distortion and damage of genetic material, passed on to infants during breast-feeding. These are just some of the health hazards discovered but played down and categorised as “junk science” by the deep-pocketed global cosmetics industry. Whenever the public’s approval ratings go down, the industry would activate “green-washing” tactics, or environmental public relation exercise, to portray the renderer and the entire cosmetics industry to be as “socially responsible” and “dedicated to preserving the environment.” This is quite understandable, as the stakes are very high indeed. Nevertheless, while many animal, health and environmental organisations are pushing for some form of reform within the mainstream cosmetics industry, the Muslim consumers are continually being left unheard, despite the potentially high market share it commands. A recent survey conducted by Messe Frankfurt GmbH, organisers of the Beautyworld Middle East event in Dubai, tells of a more compelling argument – approximately USD150 million worth of Halal merchandise are distributed through the United Arab Emirates every year, and a significant proportion of these are said to be accounted for cosmetics and personal care items.
In the Middle Eastern region, the market size of Halal personal care products is currently estimated to be worth approximately USD560 million. The market for beauty and grooming products in the Middle East as a whole is said to be currently growing at 12 per cent per annum, with cosmetic-related sales valued at USD2.1 billion last year. In Saudi Arabia alone, the total sales of cosmetics-related products reached USD1.3 billion in 2006. According to Elaine O’Connor, senior show manager for Messe Frankfurt, organisers of Beautyworld Middle East, the growth is being mirrored by the demand for Halal personal care products, which in turn is being driven by increased consumer knowledge of the ingredients used and the way they are produced. A recent survey conducted by KasehDia Consulting revealed that although the existing awareness of Halal cosmetics is still low, there has been increasing level of awareness concerning Halal cosmetics, and consumers who are all set to purchase Halal cosmetics, if and when they are readily available. The survey found that approximately approximately 57.6 and 37.7 per cent of Muslims in emerging markets like Singapore and Indonesia, respectively, are aware and claim that they will purchase Halal cosmetics if the products are available. Among these respondents, however, more than half admitted to having difficulties finding Halal cosmetics. “Admittedly the current awareness level on Halal cosmetics is still low,” said Irfan Sungkar, head of research and strategic projects at KasehDia Consulting, “but it is definitely increasing rapidly.” “The problem here is the availability of these products. This is possibly due to the accessibility of ingredients and raw materials that complies with Halal standards, and assuring the integrity of its Halal status. It is a vicious cycle that the industry needs to overcome,” he added. The common problem here, it seems, is choice, or in this case, the lack of it.
“The only way I can get Halal certified facial wash, not even cosmetics mind you, is if a friend drives up to Malaysia and buy it for me,” writes a Singaporean blogger MissFit. “At least they have more home-grown and natural products, and they are also Halal certified.” As it is, there is one well-known Halal certified cosmetics range in Singapore; that being the Sheer Secrets skincare range, manufactured by Sheer Healthpharm Pte Ltd. By capitalising on the country’s diversified natural flora and fauna with the help of biotechnology, Malaysia has been successful in developing its resource-based bio-generic industry, including the cosmetics and personal care sector. The Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM) ensures that they are also Halal-compliant.
“For Halal cosmetics, we really need to do very aggressive promotions,” said Wan Norma Wan Daud, director of the Product and Services Development Division, Malaysian External Trade Development Corporation or MATRADE. As the agency entrusted to promote Malaysian trade and export overseas, MATRADE is also responsible in promoting Malaysian Halal exports overseas. Some of the Malaysian Halal certified cosmetics brands include Safi, Binari, Syahirah, Clara International, and a few others. “We not only need to create awareness amongst the Muslims that they should be concerned about the cosmetic’s composition, but also tell them that Halal cosmetics are available and where to get them. Malaysia can sell a lot especially to the Middle East, simply because ours is certified Halal,” she added. She also thinks that Islamic scholars must set the record straight on various issues concerning the use of cosmetics and the set limits for Muslims. One immediate issue is the fatwa on cosmetic plastic surgeries to beautify ‘defects’, or the use of Botox injections for a more youthful and younger looking skin. So far, Malaysia remains as the only country to issue a fatwa and disallow the use of Botox by Muslims. Others however, regard a fatwa on such a matter as irrelevant.
“Can we even consider putting on makeup to show non-muhrims as darurah?” asked Yazid Yahya, a local banker and a doting dad of two daughters. “In other words, can someone die if they do not get their daily dose of powder, lipstick and eyeliner?” Yazid looked utterly bewildered. Scientists should also come up with more affordable Halal alternatives to replace the existing controversial ingredients. The legacy of Al Razi (Rhazes) in the fields of biotechnology over 1,000 years ago should easily be the main driving force for today’s Muslim scientists. The global Muslim consumers themselves should also exercise their rights and push the mainstream cosmetics industry to listen to their grievances. Just Google “cosmetic concerns” and a whole list of websites dedicated to various causes opens up. Be it against animal testing, organic, safe, natural, or ethical, the list goes on. Halal activists however, are nowhere to be seen. In fact, the Muslim market can easily find powerful allies who support ethical and healthy businesses, including natural and organic, vegetarian, environmentally friendly and fair trade industries. The potential Muslim market is indeed enormous. However, before anybody can reap the rewards, there needs to be a serious shifting of the mindsets of the mainstream cosmetics manufacturers, the global Muslim consumers, and the scholars and scientists alike. But the signs are all there: the next wave of change in cosmetics will be more faith-based. Truth is; there are so much the mainstream cosmetics industry can learn from Halal and all its inherent values. Not just a lifestyle, it is a confirmation that what Allah swt has designed for us is undoubtedly better. Better for us, both physically and spiritually; better for the animals we raise and eat; and better for the environment and the land we live on. Ultimately, it can also be very good for business.
Thursday, May 19, 2011
BUKU DATO HJ ISMAIL KAMUS
INDAHNYA HIDUP BERSYARIAT
--------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Dato’ Ismail Kamus & Mohd Azrul Azlen Ab. Hamid
Kod Katalog : TBBK 1097
Kos ISBN : 978-967-5102-30-1
HARGA : RM 55.00
------------------------------------------------------------------------------------------------
Isi buku INDAHNYA HIDUP BERSYARIAT ini merupakan panduan untuk diri sendiri (fardu ain), seisi keluarga, masyarakat dan umat sejagat (fardu kifayah). Ia merangkumi syariat ketika kelahiran, fardu ain kanak-kanak, penekanan pendidikan remaja, hukum-hakam muamalat (jual beli), munakahat (nikah kahwin dan rumah tangga) serta amalan zikir, doa dan adab. Semua ilmu bersumberkan al-Quran dan hadis sahih. Teknik penyampaian buku ini ringkas dan tepat dalam bentuk carta, jadual dan rajah.
Semua doa, bacaan dan zikir boleh dibaca dan dihafal dengan mudah. Langkah amalan disampaikan mengikut turutan step by step. Media fotografi warna penuh digunakan untuk menunjukkan perkara yang realistik. Buku ini seharusnya menjadi kewajipan untuk dimiliki oleh setiap rumah, pusat sumber, sekolah dan individu.
INDAHNYA AMALAN DOA
--------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Dato' Ismail Kamus
Kod Buku : TBBK1133
Kod ISBN : 978-967-5102-66-0
Harga : RM35.00
--------------------------------------------------------------------------------
Buku “INDAHNYA AMALAN DOA” diterbitkan sebagai susulan kepada buku beliau INDAHNYA HIDUP BERSYARIAT yang telah mendapat sambutan di luar dugaan daripada pembaca khasnya dan seluruh umat Islam amnya.
Doa adalah antara ajaran Islam yang terpenting yang menjadi tunjang atau tulang belakang kepada ajaran akidah Islamiah kerana rapatnya hubungan doa dengan kekuasaan Allah SWT, Tuhan yang menjadikan dan mentadbir alam ini. Doa boleh mengubah persepsi hidup seorang insan daripada seorang yang lemah serta tidak berdaya maju menjadi seorang yang bermotivasi tinggi dan bekerja keras. Malah sebahagian daripada kejayaan yang dicapai oleh orang bukan Islam adalah daripada pegangan dan keyakinan doa yang mereka panjatkan kepada “Tuhan” mereka walaupun pada hakikatnya Allah SWT jua yang menyempurnakan permintaan dan hajat mereka itu.
UNTUK TEMPAHAN SILA LAYARI http://www.stormreaders.net/fahmie
CALL/SMS: 0196515135
BULK ORDER ARE WELCOME ALSO. HARGA BOLEH DIRUNDING UNTUK TEMPAHAN BANYAK
--------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Dato’ Ismail Kamus & Mohd Azrul Azlen Ab. Hamid
Kod Katalog : TBBK 1097
Kos ISBN : 978-967-5102-30-1
HARGA : RM 55.00
------------------------------------------------------------------------------------------------
Isi buku INDAHNYA HIDUP BERSYARIAT ini merupakan panduan untuk diri sendiri (fardu ain), seisi keluarga, masyarakat dan umat sejagat (fardu kifayah). Ia merangkumi syariat ketika kelahiran, fardu ain kanak-kanak, penekanan pendidikan remaja, hukum-hakam muamalat (jual beli), munakahat (nikah kahwin dan rumah tangga) serta amalan zikir, doa dan adab. Semua ilmu bersumberkan al-Quran dan hadis sahih. Teknik penyampaian buku ini ringkas dan tepat dalam bentuk carta, jadual dan rajah.
Semua doa, bacaan dan zikir boleh dibaca dan dihafal dengan mudah. Langkah amalan disampaikan mengikut turutan step by step. Media fotografi warna penuh digunakan untuk menunjukkan perkara yang realistik. Buku ini seharusnya menjadi kewajipan untuk dimiliki oleh setiap rumah, pusat sumber, sekolah dan individu.
INDAHNYA AMALAN DOA
--------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Dato' Ismail Kamus
Kod Buku : TBBK1133
Kod ISBN : 978-967-5102-66-0
Harga : RM35.00
--------------------------------------------------------------------------------
Buku “INDAHNYA AMALAN DOA” diterbitkan sebagai susulan kepada buku beliau INDAHNYA HIDUP BERSYARIAT yang telah mendapat sambutan di luar dugaan daripada pembaca khasnya dan seluruh umat Islam amnya.
Doa adalah antara ajaran Islam yang terpenting yang menjadi tunjang atau tulang belakang kepada ajaran akidah Islamiah kerana rapatnya hubungan doa dengan kekuasaan Allah SWT, Tuhan yang menjadikan dan mentadbir alam ini. Doa boleh mengubah persepsi hidup seorang insan daripada seorang yang lemah serta tidak berdaya maju menjadi seorang yang bermotivasi tinggi dan bekerja keras. Malah sebahagian daripada kejayaan yang dicapai oleh orang bukan Islam adalah daripada pegangan dan keyakinan doa yang mereka panjatkan kepada “Tuhan” mereka walaupun pada hakikatnya Allah SWT jua yang menyempurnakan permintaan dan hajat mereka itu.
UNTUK TEMPAHAN SILA LAYARI http://www.stormreaders.net/fahmie
CALL/SMS: 0196515135
BULK ORDER ARE WELCOME ALSO. HARGA BOLEH DIRUNDING UNTUK TEMPAHAN BANYAK
TAFSIR AL-QUR'AN BAHASA MELAYU PERTAMA DI DUNIA
Keistimewaan Tafsir Qur'an Per Kata
Tafsir ijmali yang ringkas, tidak hanya sekadar terjemahan, yang disusun berasaskan kata per kata dari setiap ayat Al-Qur'an.
Mudah dibaca dan difahami, sama ada secara kata demi kata atau pun secara ayat demi ayat.
Disusun dengan merujuk kepada kitab-kitab Tafsir yang mu'tabar (diakui).
Lengkap dengan Asbabun Nuzul, yang boleh memberi penjelasan tentang keadaan dan latar belakang turunnya tiap-tiap ayat.
Ditambah dengan adanya terjemahan dari Tafsir Pimpinan ar-Rahman kepada pengertian Al-Qur'an.
Saiz: A5 Berat: 1.5 kg
Terjemahan Al Quran bagi setiap perkataan Arab ke Bahasa Melayu, diterbitkan yang PERTAMA di DUNIA!!!
Tafsir Ijmali (Global) yang tepat, ringkas, dan mudah difahami untuk semua golongan lapisan masyarakat.
Dirujuk kepada buku Tafsir yang Mu'tabar(diakui) serta di perakui dan disemak oleh Ulama-ulama yang mempunyai kepakaran dalam bidang Tafsir Al Q'uran.
Mudah, Ringkas dan Berkesan sebagai rujukan untuk belajar Al-Qur'an, para Hafiz, Guru Agama, malah Ulama'.
Ciri ini sangat sesuai untuk mereka yang tidak mempunyai kemahiran berbahasa Arab dan mereka yang tidak sempat untuk menyemak maksud perkataan daripada Kamus.
Terjemahan Perkataan setiap satu dibawah perkataan Arab yang tepat dan ringkas beserta terjemahan penuh disebelah sisi ruangan ayat.
Asbabul Nuzul (Sebab Turunnya Ayat) yang menceritakan secara tepat Asbab (sebab atau kenapa) diturunkan ayat tersebut.
Nota Kaki untuk penjelasan yang lebih mendalam bagi maksud setiap sesuatu tafsiran.
Tersedia Klasifikasi tajuk khusus yang lengkap dirujuk kepada ayat dan surah sebagai bahan rujukan.
TESTIMONIAL
"Subhanallah, inilah cara Allah memberi pengajaran kepada para pencinta Al-Quran untuk semakin mencintakan Al-Quran. Kerana mereka boleh dengan mudah memahami dan menumbuhkan kekuatan cinta kepada Allah melalui Al-Quran, sehingga hidup mereka pun hidup bersama Al-Quran. Jika Al-Quran kita anggap penting, tidak salah saya katakannya: Miliki kitab ini dan pelajarinya bersama keluarga."
(Tuan Haji Radzi bin Kamarul Hailan AMP., PPT., Pengetua Pusat Pengajian Al-Qur'an Darul Furqan Perak, Juri Akademi Al-Qur'an TV9, Johan Tilawah Negeri Perak, Kebangsaan dan Antarabangsa Tahun 2000 dan 2004, Bekas Imam Masjid Sultan Azlan Shah Jalan Diary Ipoh Perak)
"Di era yang penuh dengan kemajuan serta memerlukan pemahaman yang padat dan segera (instan), Tafsir Al Quran Perkata Resam Uthmani dalam Bahasa Melayu dipercayai mampu mempermudah serta memahami AL Quran, dan amat sesuai digunakan semua lapisan masyarakat termasuk peringkat persekolahan rendah dan menengah, juga majlis ta'alim di surau dan masjid seluruh negara. Dengan demikian, amal kita lakukan berlandaskan ilmu kerana kita telah memahaminya"
(Dato' Sheikh Haji Mohamad Noor bin Mansor Al Hafiz, Pengarah Jabatan Agama Islam Perak, Merangkap Pengerusi Lajnah Pentashihan AlQuran Malaysia)
"Tafsir ini sangat membantu di dalam mendekatkan pembaca kepada pemahaman isi kandungan Al Quran. Dengan ini kita dapat mengatasi masalah "buta" Al-Quran yang di alami oleh kebanyakan masyarakat muslim yang tidak mahir berbahasa arab. Pembaca dapat mendekati pengertian Al-Quran yang menjadi bekalan rohani yang sangat penting bagi seorang muslim."
(Ust Abdullah Zaik Abd Rahman, Presiden Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA), Pengerusi Eksekutif Aman Palestin Bhd.)
HARGA: RM 110 (SM) & 120 (SS) TIDAK TERMASUK POSTAGE
PERCUMA
BEG
BERMINAT UNTUK MENDAPATKANNYA SILA LAYARI http://www.stormreaders.net/fahmie
ATAU HUBUNGI SAYA DI TALIAN 0196515135
UNTUK TEMPAHAN YANG BANYAK..HARGA BOLEH DIRUNDING
CEPAT DAPATKANNYA
Tuesday, May 10, 2011
Hukum Tarian Poco-poco Dan Seumpamanya Menurut Perspektif Islam
Keputusan:
Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-94 yang bersidang pada 20 - 22 April 2011 telah membincangkan Hukum Tarian Poco-poco Dan Seumpamanya Menurut Perspektif Islam. Muzakarah telah memutuskan seperti berikut:
Setelah meneliti keterangan, hujah-hujah dan pandangan yang dikemukakan, Muzakarah berpandangan bahawa berdasarkan dapatan daripada kajian awal yang dikemukakan, fakta yang menunjukkan bahawa tarian poco-poco yang dipraktikkan di Malaysia mempunyai kaitan secara langsung dengan ritual penganut agama Kristian masih belum dapat dibuktikan sepenuhnya dan kajian yang lebih terperinci perlu dilakukan bagi memastikan fakta sebenar asal usul tarian tersebut. Walaupun demikian, Muzakarah mengambil perhatian dan menghormati keputusan pengharaman tarian poco-poco yang dikeluarkan oleh Jawatankuasa Fatwa Negeri Perak.
Sehubungan itu, bagi memastikan apa jua bentuk tarian sama ada poco-poco atau sebagainya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, Muzakarah memutuskan supaya sebarang bentuk tarian yang dilakukan hendaklah merujuk Garis Panduan Hiburan Dalam Islam yang telah diputuskan sejak tahun 2007 seperti berikut, antaranya:
a) Berpakaian menutup aurat, sopan serta tidak memakai pakaian yang boleh mendedahkan diri kepada
eksploitasi penonton dan tidak bercanggah dengan kehendak Islam;
b) Gerak tari yang disembahkan tidak menimbulkan fitnah;
c) Tidak berlaku percampuran antara lelaki dengan perempuan yang boleh menimbulkan fitnah;
d) Tidak bertujuan pemujaan atau penyembahan agama bukan Islam; dan
e) Tidak dipersembahkan dengan gaya yang memberahikan.”
sumber:http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/hukum-tarian-poco-poco-dan-seumpamanya-menurut-perspektif-islam
Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-94 yang bersidang pada 20 - 22 April 2011 telah membincangkan Hukum Tarian Poco-poco Dan Seumpamanya Menurut Perspektif Islam. Muzakarah telah memutuskan seperti berikut:
Setelah meneliti keterangan, hujah-hujah dan pandangan yang dikemukakan, Muzakarah berpandangan bahawa berdasarkan dapatan daripada kajian awal yang dikemukakan, fakta yang menunjukkan bahawa tarian poco-poco yang dipraktikkan di Malaysia mempunyai kaitan secara langsung dengan ritual penganut agama Kristian masih belum dapat dibuktikan sepenuhnya dan kajian yang lebih terperinci perlu dilakukan bagi memastikan fakta sebenar asal usul tarian tersebut. Walaupun demikian, Muzakarah mengambil perhatian dan menghormati keputusan pengharaman tarian poco-poco yang dikeluarkan oleh Jawatankuasa Fatwa Negeri Perak.
Sehubungan itu, bagi memastikan apa jua bentuk tarian sama ada poco-poco atau sebagainya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, Muzakarah memutuskan supaya sebarang bentuk tarian yang dilakukan hendaklah merujuk Garis Panduan Hiburan Dalam Islam yang telah diputuskan sejak tahun 2007 seperti berikut, antaranya:
a) Berpakaian menutup aurat, sopan serta tidak memakai pakaian yang boleh mendedahkan diri kepada
eksploitasi penonton dan tidak bercanggah dengan kehendak Islam;
b) Gerak tari yang disembahkan tidak menimbulkan fitnah;
c) Tidak berlaku percampuran antara lelaki dengan perempuan yang boleh menimbulkan fitnah;
d) Tidak bertujuan pemujaan atau penyembahan agama bukan Islam; dan
e) Tidak dipersembahkan dengan gaya yang memberahikan.”
sumber:http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/hukum-tarian-poco-poco-dan-seumpamanya-menurut-perspektif-islam
Thursday, March 31, 2011
AMARAN RASULULLAH
Amaran Rasulullah s.a.w. dalam satu hadisnya yang diriwayatkan oleh At- Tarmizi di dalam al-Sunan yang bermaksud: “Daripada Ali bin Abi Talib (karamallah huwajha), sabda Rasulullah s.a.w: “Apabila umatku melakukan 12 perkara, maka nyatalah kepada mereka bala bencana. Lalu para sahabat bertanyanya: Apakah dia wahai Rasulullah? Sabda Rasulullah s.a.w:
1-- Apabila harta negeri menjadi milik yang berpusing di kalangan orang-orang yang tertentu,
2- apabila amanah dianggap peluang untuk mendapat harta,
3-apabila zakat dianggap cukai,
4- apabila lelaki mentaati isterinya dan menderhakai ibunya,
5- apabila dia memuliakan kawannya dan berkasar terhadap bapanya,
6- apabila hingar bingar di dalam masjid,
7- orang yang menjadi ketua di kalangan kaum ialah orang yang paling jahat dan hina,
8- dimuliakan seseorang kerana takutkan kejahatannya,
9- minum arak,
10- dipakai sutera oleh kaum lelaki,
11- penyanyi-penyanyi wanita dan alat-alat muzik untuk dipuja,
12- orang-orang yang akhir di kalangan umat ini mengutuk orang yang terdahulu,
maka tunggulah ketika itu bala bencana yang menimpa mereka, sama adaangin ataupun bumi yang menyapu mereka.
” Hadis baginda s.a.w. yang boleh disifatkan sebagai menggerunkan ini merupakan satu amaran kepada umat Islam, umat Muhammad s.a.w, walaupun mereka menjadi umat pilihan yang disifatkan oleh Allah di dalam al-Quran yang bermaksud: “Kamu adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, kamu menyuruh kepada yang baik, kamu mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah.” (Surah Ali Imran: 110)
Apabila umat Islam meninggalkan kewajipan ini, bahkan berlakunya maksiat di kalangan mereka, tetapi mereka lupa kepada Allah dan Rasul, meninggalkan ajaran agama, maka berlakulah maksiat yang diberi amaran oleh Nabi s.a.w. Maksiat yang berlaku di semua peringkat, daripada peringkat orang yang memerintah sehinggalah kepada peringkat rakyat bawahan.
Reruntuhan akhlak yang berlaku seperti masjid yang menjadi tempat beribadat tidak dihormati supaya dikerjakan ibadat di dalamnya, dipenuhi dengan zikrullah, dengan majlis ilmu, mengingatkan manusia kepada syariat Allah, menunaikan perintah Allah, meninggalkan larangannya, berzikir, bertasbih, bertahmid, bertahlil, berdoa, memuji dan memuja Allah SWT.
Pakaian yang tidak bersopan yang dikhususkan kepada orang-orang perempuan bahkan diharamkan kepada orangorang lelaki dipakai oleh orang-orang lelaki, seperti sutera, sebagaimana amaran Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Allah melaknat orang-orang lelaki yang menyerupai perempuan dan orang-orang perempuan yang menyerupai lelaki.” Amaran Rasulullah s.a.w tidak diendahkan.
Berlakunya hiburan-hiburan yang melekakan manusia daripada ingatkan Allah, ingatkan mati, ingatkan hari akhirat.
Mereka bersuka ria untuk memuaskan hawa nafsu dengan mengambil penyanyi-penyanyi wanita.
Kaum wanita yang menjadi aurat yang sepatutnya dalam keadaan tertutup seperti yang diperintah oleh Islam, mereka dibenarkan terbuka di dalam perkara ilmu, dalam perkara menunaikan haji, dalam perkara ketaatan yang diizinkan oleh Allah SWT, mereka tidak boleh bebas melakukan unsurunsur maksiat dan menjadi punca maksiat-maksiat.
Kenapa Allah SWT menurunkan bala ke atas hamba-Nya?.
Tapi apakah sebenarnya bala itu? Bala yang diambil dari perkataan Arab iaitu ìbalaíî bermakna hukuman daripada Allah akibat salah laku manusia kerana mengingkari sepenuhnya atau sebahagian daripada perintah Allah SWT.
Bala ini pernah terjadi di zaman para anbiya sebelum Nabi Muhammad s.a.w, seperti yang diceritakan oleh Allah dalam al-Quran menerusi ayat 133 surah al-’Araf~ yang bermaksud : “Telah Kami kirimkan ke atas mereka (umat Nabi Musa) ribut taufan, belalang, kutu, katak dan darah, sebagai tanda yang cukup jelas keingkaran mereka terhadap ajaran Nabi Ibrahim, mereka menyombong diri dan sesungguhnya mereka adalah golongan penjenayah (yang melakukan kerosakan di muka bumi).”
Begitu juga Allah menceritakan mengenai kaum Nabi Lut yang melakukan perbuatan terkutuk yang disifatkan oleh Nabi Lut sendiri sebagai perbuatan yang tidak pernah berlaku di dunia sebelum itu, maka Allah musnahkan mereka tanpa memberi peluang untuk mereka bertaubat ke jalan kebenaran, sila rujuk ayat 81 surah al-’Araf~.
1-- Apabila harta negeri menjadi milik yang berpusing di kalangan orang-orang yang tertentu,
2- apabila amanah dianggap peluang untuk mendapat harta,
3-apabila zakat dianggap cukai,
4- apabila lelaki mentaati isterinya dan menderhakai ibunya,
5- apabila dia memuliakan kawannya dan berkasar terhadap bapanya,
6- apabila hingar bingar di dalam masjid,
7- orang yang menjadi ketua di kalangan kaum ialah orang yang paling jahat dan hina,
8- dimuliakan seseorang kerana takutkan kejahatannya,
9- minum arak,
10- dipakai sutera oleh kaum lelaki,
11- penyanyi-penyanyi wanita dan alat-alat muzik untuk dipuja,
12- orang-orang yang akhir di kalangan umat ini mengutuk orang yang terdahulu,
maka tunggulah ketika itu bala bencana yang menimpa mereka, sama adaangin ataupun bumi yang menyapu mereka.
” Hadis baginda s.a.w. yang boleh disifatkan sebagai menggerunkan ini merupakan satu amaran kepada umat Islam, umat Muhammad s.a.w, walaupun mereka menjadi umat pilihan yang disifatkan oleh Allah di dalam al-Quran yang bermaksud: “Kamu adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, kamu menyuruh kepada yang baik, kamu mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah.” (Surah Ali Imran: 110)
Apabila umat Islam meninggalkan kewajipan ini, bahkan berlakunya maksiat di kalangan mereka, tetapi mereka lupa kepada Allah dan Rasul, meninggalkan ajaran agama, maka berlakulah maksiat yang diberi amaran oleh Nabi s.a.w. Maksiat yang berlaku di semua peringkat, daripada peringkat orang yang memerintah sehinggalah kepada peringkat rakyat bawahan.
Reruntuhan akhlak yang berlaku seperti masjid yang menjadi tempat beribadat tidak dihormati supaya dikerjakan ibadat di dalamnya, dipenuhi dengan zikrullah, dengan majlis ilmu, mengingatkan manusia kepada syariat Allah, menunaikan perintah Allah, meninggalkan larangannya, berzikir, bertasbih, bertahmid, bertahlil, berdoa, memuji dan memuja Allah SWT.
Pakaian yang tidak bersopan yang dikhususkan kepada orang-orang perempuan bahkan diharamkan kepada orangorang lelaki dipakai oleh orang-orang lelaki, seperti sutera, sebagaimana amaran Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Allah melaknat orang-orang lelaki yang menyerupai perempuan dan orang-orang perempuan yang menyerupai lelaki.” Amaran Rasulullah s.a.w tidak diendahkan.
Berlakunya hiburan-hiburan yang melekakan manusia daripada ingatkan Allah, ingatkan mati, ingatkan hari akhirat.
Mereka bersuka ria untuk memuaskan hawa nafsu dengan mengambil penyanyi-penyanyi wanita.
Kaum wanita yang menjadi aurat yang sepatutnya dalam keadaan tertutup seperti yang diperintah oleh Islam, mereka dibenarkan terbuka di dalam perkara ilmu, dalam perkara menunaikan haji, dalam perkara ketaatan yang diizinkan oleh Allah SWT, mereka tidak boleh bebas melakukan unsurunsur maksiat dan menjadi punca maksiat-maksiat.
Kenapa Allah SWT menurunkan bala ke atas hamba-Nya?.
Tapi apakah sebenarnya bala itu? Bala yang diambil dari perkataan Arab iaitu ìbalaíî bermakna hukuman daripada Allah akibat salah laku manusia kerana mengingkari sepenuhnya atau sebahagian daripada perintah Allah SWT.
Bala ini pernah terjadi di zaman para anbiya sebelum Nabi Muhammad s.a.w, seperti yang diceritakan oleh Allah dalam al-Quran menerusi ayat 133 surah al-’Araf~ yang bermaksud : “Telah Kami kirimkan ke atas mereka (umat Nabi Musa) ribut taufan, belalang, kutu, katak dan darah, sebagai tanda yang cukup jelas keingkaran mereka terhadap ajaran Nabi Ibrahim, mereka menyombong diri dan sesungguhnya mereka adalah golongan penjenayah (yang melakukan kerosakan di muka bumi).”
Begitu juga Allah menceritakan mengenai kaum Nabi Lut yang melakukan perbuatan terkutuk yang disifatkan oleh Nabi Lut sendiri sebagai perbuatan yang tidak pernah berlaku di dunia sebelum itu, maka Allah musnahkan mereka tanpa memberi peluang untuk mereka bertaubat ke jalan kebenaran, sila rujuk ayat 81 surah al-’Araf~.
Subscribe to:
Posts (Atom)